Reyna masih menghindar dari Bas, dia memang tidak berkunjung ke toko roti. Reyna sedari pulang fari kampus mengurung dirinya di kamar, enggan keluar walau Dini sudah memanggilnya sambil menyuruh keluar untuk makan malam.
Reyna tidak lapar karena dia sudah mengisi perut sebelum kedua orang tuanya pulang. Reyna tidak ingin dulu bertatapan dengan sang Papa, itu alasan utamanya. Biar lah mereka berpikir kalau Reyna memang tidak terima dengan tegasannya kemarin.
Dini yang sudah pasrah ingin sekali menangis, dia begitu khawatir. Bas seenaknya menyuruh Reyna untuk berhenti melakukan hal yang sedang puterinya sukai, kenapa harus demikian? Dini sama, dia tidak suka dengan tindakan suaminya kemarin lusa.
"Bas. Ini semua karena kamu!" Dini menunjuk suamianya, dia begitu marah. Hatinya terlalu sakit di diamkan oleh puterinya sendiri.