Chereads / Kazuya x Chinatsu (21+) / Chapter 10 - Bab 10. ( Happy Ending )

Chapter 10 - Bab 10. ( Happy Ending )

Tabe Kyoko menyambut pagi dengan memasak di dapur dibantu oleh Tabe Chinatsu. Mereka berdua berencana membuat sup miso. Chinatsu memperhatikan dengan seksama ketika Kyoko sedang memasak.

"Kyoko-nee, bisa masak apapun, aku kalah jauh."

"Apa maksudmu kalah jauh, China? Kamu tinggal mencoba berkali-kali nanti juga bisa sepertiku."

"Tapi, tetap saja masakanku kalau tidak hambar, keasinan yang lebih parah lagi kemarin hanggus." jawab Chinatsu dengan lesu. Di ruang makan, Tabe Kazuya dan Tabe Handa, mengobrol sambil menunggu sarapan pagi mereka. Kyoko setelah menjadi bagian keluarga Tabe, semua begitu banyak berubah, contohnya mereka lebih memilih rumah yang biasa saja bukan rumah yang mewah begitu banyak pelayan selalu siap dengan pekerjaan mereka. Chinatsu sangat setuju dengan saran dari Kyoko yang lebih ingin hidup biasa saja. Kazuya pun menganggap itu masuk akal lagipula lebih menyenangkan seperti dulu.

Dua orang pria ini mungkin telah menemukan kebahagian mereka. Pagi menikmati sarapan mereka dengan istri yang selalu menyapa mereka dengan senyuman manis. Dan lelah seakan hilang entah kemana walaupun hanya sekedar mengobrol saja. Setelah sarapan kesibukan disetiap harinya selalu mereka jalani. Tabe Kazuya, tetap sibuk dengan pekerjaannya diperusahaannya, sementara Tabe Handa, masih fokus dengan karya tulisannya menulis novel. Kazuya selalu ingin cepat menyelesaikan pekerjaannya di kantor agar ia cepat pulang berkumpul dengan keluarga.

Dia sangat bahagia dengan semua yang ia miliki sekarang. Keluarga dan istri tercinta disisinya itu sudah sangat memuaskan bukan? Namun dalam benak Kazuya ada yang menganjal setiap ia pulang ke rumah. Tabe Chinatsu selalu menunggu sampai terlelap bersandar di sofa. Walaupun Kazuya berusaha keras agar cepat pulang hasil tetap sama. Pukul 11 malam ia paling cepat bisa pulang ke rumah.

Dia seorang boss yang selalu serius dengan apapun yang ia kerjakan di kantor.

Tabe Kazuya menggendong istrinya seperti seorang putri. Merebahkannya di ranjang, selesai mandi, ia keluarkan kamar. Dan memilih untuk merenungi yang ia sedang pikirkan di halaman rumah sambil menikmati secarngkir kopi. Tabe Kyoko yang terbangun ditengah malam, ia melihat Kazuya sedang cemas dengan sesuatu. Lantai yang terbuat dari bahan kayu sangat nyaman menjadi duduknya, untuk menikmati malam di halaman rumah. Kyoko ikut duduk di sana sambil membawa secangkir teh.

"Kyoko-nee, kamu belum tidur?"

"Aku terbangun," balas Kyoko singkat.

Kazuya dan Kyoko menikmati malam dengan melihat bintang. Kyoko berdeham lalu bertanya apa yang sedang Kazuya pikirkan? Kyoko memang lebih cocok menjadi sosok seorang ibu dibanding kakak bagi Kazuya, karena Kyoko mudah sekali membaca gelagat Tabe Kazuya

"Kadang aku sangat kesal dengan pekerjaanku sejak menikah," gumam Kazuya.

"Yah, namanya juga hidup. Kazuya, adalah ujung tombak keluarga, harusnya kamu bangga, kan." Kyoko tersenyum dengan ucapannya sendiri. "Aku tahu kalau kamu merasa bersalah selalu sibuk sampai tidak ada waktu untuk, China. Tapi, paling tidak tiap minggu kita selalu liburan bukan?"

"Tapi, walaupun begi-." ucap Kazuya terjeda.

"Tenang saja, karena seseorang yang kamu khawatirkan selalu bangga padamu,

Kamu harus fokus dengan jalanmu sekarang, walaupun bersikap dewasa itu melelahkan."

Tabe Kazuya menutup mata, menghela nafas dan membenarkan semuanya. Jalan hidup manusia memang seperti ini, jalan yang telah ia pilih harus dijalani jika ingin merubah semuannya sama dengan menyerah.

***

Liburan dua hari di tahun baru. Kazuya manfaatkan menghabiskan waktu bersama Chinatsu, menikmati liburannya di penginapan di tepi pantai, bisa dibilang bulanmadu. Berjalan bersama di tepi pantai dengan jari saling menaut, bergandengan tangan. Tabe Kazuya tidak henti-hentinya memperhatikan ekspresi dari Tabe Chinatsu, yang terlihat malu-malu dengan tindakannya Kazuya, yang Chinatsu anggap sangat romantis.

"Kazuya?"

"Ada apa?"

Hening...

"Tidak jadi. Lihat Kazuya, Matahari-nya mulai terbenam, cantik, ya?"

Kazuya melihat ke arah Matahari terbenam, mereka hanya berdiri sampai sore pun menjadi malam seketika itu juga Tabe Kazuya sadar bahwa waktu itu sangatlah begitu cepat. Dan besok ia harus kembali dengan kesibukannya. Bintang menghiasi langit, walaupun bintang selalu sama disetiap malam dan ada yang berkata melihat bintang hal yang kuno kesan romantisnya seakan basi, tapi berjuta kali melihat pasti ada juga yang beranggapan itu salah.

"Maaf, kalau aku tidak punya banyak waktu denganmu," kata Kazuya, yang tiba-tiba di sambut senyum oleh Chinatsu, ia bersandar di pundak Kazuya. Chinatsu hanya bisa menutup mata menikmati suasana saat ini, kata-kata itu sangat membuatnya lega.

"Tidak ada waktu karena sibuk kerjaan, kan? Aku selalu menunggumu pulang dengan perasaan senang, bukan dengan kesedihan. Hidup tidak ada yang sempurna walaupun Kyoko-nee, sudah merubah semua sebisanya, aku sadar jika terkadang ada perasaan egoisku agar kamu tidak sibuk." Chinatsu, berdiri di hadapannya Tabe Kazuya. Chinatsu tersenyum manis dan menekan dada Kazuya dengan kepalan tangannya.

"Kamu pasti kesal, ya?" tanya Kazuya.

"He'em, aku sangat kesal denganmu, Sayang."

"Hughh, Ka-Kazuya, kita kembali kepeginapan aku jadi mual nanti bisa masuk angin, kabur, ah!" Chinatsu, berlari kecil menuju penginapan. Kazuya hanya mengerutkan kening saat Chinatsu berbalik sambil menepuk keningnya sendiri.

"Kazuya-Sayang! Aku lupa bilang kalau kamu mulai sekarang akan jadi seorangĀ Papa, loh!"

"Kenapa kamu baru bilang!"

"Haha, kan lupa! Kabur lagi, ah!"

Hembusan angin menerpa tubuh Tabe Kazuya, ia hanya diam membisu ketika istrinya berbalik pergi. Kazuya mulai melangkah cepat dan memutuskan berlaring mengejar istrinya yang dengan polosnya mengatakan lupa dengan hal yang penting seharusnya ia beritahu lebih awal. Tabe Kazuya berhenti sesaat, melihat langit. Dia hanya tersenyum untuk kebahagian dalam hidupnya. Sesibuk apapun yang akan ia hadapin, Kazuya akan berusaha agar kebahagian ini tetap bertahan selamannya hingga akhir.

'Ayah dan Ibu mungkin ikut senang dengan kabar ini ... Aku akan jadi seorang Papa,' kata batin Tabe Kazuya, merasa sangat bahagia dan penuh rasa syukur dalam hidupnya.

- Tamat -