Mika hanya tersenyum tipis ketika para staf menunduk menyapanya. Ia baru saja melewati pintu kantor bersama Arga.
Sesuai kesepakatan mereka sebelumnya, karena takut dengan si penguntit Mondy, Mika pun tak pernah lepas dari pengawasan Arga.
Saat ia di kampus, Rian, Jessi, atau pun Desta yang akan menjaganya, setelahnya, Mika ikut ke kantor bersama Arga.
Gadis itu tersenyum puas melihat semua staf perempuan di sana memakai pakaian yang sopan sekarang.
Jika seperti ini, ia tidak perlu lagi khawatir Arga akan tergoda dengan mereka.
Meski kalau dipikir-pikir, sesuatu seperti itu tidaklah berguna. Karena pada dasarnya, Arga tidak memandang mereka sebagai wanita, melainkan staf kantornya.
Arga adalah tipe bos yang profesional. Ia tidak akan goyah sekalipun seseorang telanjang di depannya.
Mika memeluk bonekanya, dan berjalan beriringan dengan Arga, menuju ruangannya.
"Cin, yang saya minta kemarin, sudah disiapkan?" tanya Arga saat melewati ruangan Cindy.