Chereads / Cinta sebatas angan / Chapter 29 - bab 28

Chapter 29 - bab 28

Lakukan yang terbaik meskipun seluruh dunia membenci mu, karena Terkadang mereka lebih percaya sama perkataan orang lain ketimbang sama orang yang bersangkutan. Dan kebanyakan orang mudah terhasut omongan orang lain sebelum mereka mencari bukti kebenaran nya.

*

Saat ini bela dan kak Putri tengah berada di dalam mobil menuju ke rumah neneknya, sebenarnya bela nggak mau satu mobil dengan kakaknya tapi apa daya keadaan yang memaksa dia harus menerima tawaran kakaknya itu dan uang yang ia bawa pun juga udah menipis jadi mau tak mau dia pun harus menerima tawaran kakaknya itu.

Namun ketika mereka berada di dalam satu mobil nampaknya Mereka pun hanya saling diam dan di antara mereka juga tidak ada satupun yang mengeluarkan suara mungkin karena mereka juga sibuk sama pemikirannya masing-masing dan bela pun kayaknya juga masih sedikit kecewa dengan kakaknya itu. Namun sampai akhirnya kak Putri pun memutuskan untuk membuka suaranya karena dia pun juga sedikit canggung jika harus diam diam seperti ini dengan bela.

"Dek Kakak mau tanya sesuatu sama kamu, Kakak dengar tadi kamu dipanggil sama kepala sekolah ya? Emang apa yang sudah kamu lakukan kok sampai-sampai Kamu dipanggil sama kepala sekolah," tutur kak Putri, dia tahu informasi mengenai Bella itu dari pantauannya karena walaupun dia dan bela sedang ada masalah tapi kak Putri tidak lepas tangan begitu saja karena walau bagaimanapun bela itu kan adik satu-satunya dan hanya dia saudara yang ia miliki di dunia ini.

Namun ternyata bela nampaknya tidak terlalu memperdulikan perkataan kakaknya itu ia lebih memilih untuk mengambil ponselnya dan bersibuk diri dengan ponselnya itu, kak putri pun nampaknya hanya menghela nafasnya mungkin dia harus ekstra sabar menghadapi adik nya itu karena dia begitu juga karena sikap dia sendiri, meskipun dia tidak sengaja melakukan hal itu Tapi kan pastinya bela sangat kecewa sekali.

"Dek Kakak lagi tanya sama kamu loh, tapi kenapa kamu hanya diam saja dan malah sibuk sama HP mu itu, tuh namanya itu nggak sopan," ucap kak Putri kepada bela sembari fokus menyetir.

"Kamu kan udah tahu kenapa kamu masih tanya sama aku, Sebenarnya kamu itu udah tahu semuanya yang sudah terjadi sama aku tadi jadi sebaiknya kamu nggak perlu basa-basi bertanya seperti itu," balas bila akhirnya angkat bicara, mungkin karena dia juga sedikit kesal karena kakaknya itu banyak bicara dan bertanya sedangkan dirinya sedang nggak mood untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dia.

"Oke memang benar Kakak udah tahu kalau kamu tadi dipanggil oleh kepala Sekolah Tapi Kakak nggak tahu permasalahan yang sudah terjadi sama kamu makanya Kakak tanya, Dan satu hal lagi tadi Kakak itu nggak ada niatan untuk basa-basi atau gimana sama kamu tapi memang Kakak itu benar-benar enggak tahu dan ingin tahu fakta yang sebenarnya soalnya Kakak juga pedulikan sama kamu," jelas kak putri.

"Kalaupun kamu peduli sama aku kamu nggak bakalan tega men ampar dan memperlakukan aku seperti itu waktu dan aku rasa Kalau boleh kamu di posisi aku pasti kamu juga bakalan rasain," tukas bela, bukannya dia ingin balas dendam tapi entah kenapa rasa kecewa itu masih membekas di dalam hatinya.

"Iya kakak tahu! tuh tapi kan Kakak udah berapa kali bilang sama kamu Kalau kakak melakukan itu tidak sengaja, tuh waktu itu Kakak juga sedang emosi dan kakak juga tanpa sadar melakukan hal itu jadi sekali lagi Kakak minta maaf sama kamu dan kakak berharap kamu menerapkan kakak meskipun itu terbilang sulit bagi kamu," tukas kak putri penuh harap.

"Hmm," seru bela yang sudah jenuh dengan penjelasan kakak nya itu mungkin karena dia sering mendengar kak putri melontarkan kata-kata itu kepada dia.

"Kok cuman begitu sih dek responnya, kan kakak tadi tanya kenapa kamu bisa dipanggil sama kepala sekolah emang apa yang udah kamu lakukan?" Tanya kak Putri mengulangi pertanyaan dia lagi karena mungkin dia masih penasaran kenapa adiknya itu bisa dipanggil sama kepala sekolah tuh kayaknya Bella juga jarang sekali membuat onar di sekolah.

Bella yang awalnya masih terfokus dengan ponselnya dia pun sedikit kesal dengan kakaknya itu karena kenapa dari tadi dia terus menerus mempertanyakan hal itu padahal dia kan lagi nggak untuk menjelaskan itu semua.

"Aku tadi bertengkar dengan teman sekelas aku makanya aku dipanggil sama kepala sekolah dan besok papa disuruh datang ke sana! Udah jelas kan!" Tutur bela akhirnya mau menjelaskan kepada kakaknya kenapa dia bisa dipanggil sama kepala sekolah karena kalau dia nggak segera menjawab pertanyaan Kakak nya nanti yang ada kakaknya itu akan terus bertanya kepada dia dan dia pun pasti akan merasa risih dan terganggu.

"Kok bisa kenapa? Apa Dia berbuat jahat sama kamu? Soalnya kalau kamu duluan yang mulai kayaknya nggak deh Kan kamu juga jarang sekali melengkapi orang-orang yang mau berbuat jahat sama kamu terkecuali kalau orang itu sudah sangat kelewatan sekali," ujar kak Putri yang sebenarnya sudah paham betul gimana sikap adiknya itu meskipun terkadang dia suka dingin dan terlihat menyeramkan tapi dia tidak suka mencari gara-gara terkecuali kalau orang lain yang meninggal dia duluan.

"Adalah, tuh kalau aku menceritakan semuanya nanti yang ada malah nggak kelar-kelar, lebih baik sekarang kamu fokus menyetir aja daripada nanti malah terjadi apa-apa Toh aku juga nggak mau kalau harus mati muda," jelas Bella.

"Tapi kan kakak bertanya seperti itu karena kakak khawatir itu kita juga baru menempuh setengah perjalanan ke rumah nenek jadi kakak rasa masih ada waktu untuk kamu bercerita sama kakak soal kenapa kamu bisa berantem sama orang itu," tukas kak putri yang masih tetap ingin mendengarkan cerita lebih lanjut dari bilang karena dia sangat khawatir dan penasaran. Bela pun lalu menghela nafasnya dan berusaha untuk mengontrol emosinya karena kakaknya ini sangat membuat dirinya kesal padahal tadi dirinya udah bilang kalau dia lagi gak mau bicara tapi kenapa kakaknya itu malah terus-menerus bertanya kepada dirinya bukan malah diam dan fokus menyetir.

"Aku kan udah bilang sama kamu untuk fokus menyetir Dan aku harap kamu jangan terlalu banyak bicara karena aku lagi nggak mood untuk membalas pertanyaan dari kamu," jelas bela kepada kak putri agar dia berhenti bertanya, meskipun niat Kakak nya itu baik tapi entah kenapa dia masih belum bisa menerima nya kembali.

"Yaudah deh iya kakak minta maaf sama kamu," balas Kaka Putri akhirnya mengalah toh kalau dirinya terlalu memaksakan nanti yang ada malah jadi bertengkar lagi.