Chapter 2 - Dunia baru

Kota Anxi, Tahun 2034 !

Sebuah kota yang dibentuk selama bertahun-tahun untuk menghindari serangan dari kerajaan lain ini bernama Anxi, seperti dizaman dahulu meski telah memajukan teknologi manusia masih berkerajaan bukan negara.

Entah apa yang terjadi tapi hal ini terbukti dengan keluarnya 3 negara yang berdampingan langsung.

1. Kerajaan Cornelius tempatnya yang kuat dan tidak ada perbedaan antara bangsawan dan jelata.

2. Kerajaan Ziyech tempat dimana perkejaan keras seperti pemburu, tambang, dan penempa berada.

3. Kerajaan Ivy tempat para spirit dan mahluk non human berada.

Ketiga kerajaan tersebut memang sangat besar dan terkenal, namun dibalik semua itu para keluarga bangsawan juga ambil peran.

Tanpa adanya persetujuan mereka beberapa aset negara jadi tidak berfungsi dan harus menghilang.

Kota Anxi ini terletak dikerajaan Cornelius dan menjadi wilayah terkecil dan paling rendah.

Tapi dikota ini banyak sekali jenius sihir diciptakan oleh kepala penguasa kota, dan hal tersebut menyebabkan beberapa dukungan untuk anak tidak berpotensi menjadi rendah apalagi dihormati.

Disuatu rumah juga tepatnya ada didalamnya terdapat anak remaja berpakaian sederhana tengah tergeletak dilantai karena mati.

Dia meneguk beberapa obat yang seharusnya diminum sekali karena mendapati gagal dalam ujian.

Yang mana ujian ini sangat penting untuk kelangsungan hidupnya,

Beberapa saat kemudian sebuah cahaya bersosok manusia jatuh, cahaya tersebut menembus dinding dan memasuki tubuh bocah itu.

Boom !

Ledakan terjadi dan pintu putih terbuat dari besi juga hancur, anak terbaru jatuh dari lantai atas hingga lantai bawah secara langsung.

Untungnya rumah yang memiliki dua tingkat tersebut adalah miliknya jika tidak bahaya akan menanti.

"Argh... sialan lututku sakit!"

"Eh tunggu dulu!, suaraku?"

Anak remaja itu bangun dan segera berlari kearah atas kembali melihat cermin yang ada didepan kamar.

"W-Wajahku?" teriaknya langsung,

Anak itu sungguh merasa lemas dan jatuh karena tidak percaya, tapi beberapa lama kemudian kepalanya merasakan sakit luar biasa.

Ingatan asing masuk kedalam kepala dan membuat dia mengingat sesuatu yang sangat kejam lagi.

"Jadi aku berhasil reinkarnasi!, tapi dunia ini sekali lagi sangat kejam!"

Dia bergumam dan tidak lama kemudian datang pria dengan kondisi berantakan datang.

Pria itu berlari kearah lantai atas dan segera berlari kearah anaknya yang tengah duduk terlemas.

"Anaku!, kau tidak apa?"

"Eh kau..... ayah!, kenapa?"

"Aku mendengar ledakan diluar sana apakah kau tidak apa?, dan kenapa lantainya bisa hancur begini?"

Dia bertanya sekali memegang kedua pundak remaja yang tidak lain adalah Vilz, dan didunia ini namanya juga masih sama bahkan nama belakang yang digunakan keluarga.

(Didunia ku yang dulu ayah dan ibuku bahkan sekalipun tidak pernah menerimaku sebagai anaknya!, tapi karena ayahku yang satu ini sayang kepadaku bahkan rela melepaskan jabatan patriaknya untuk keluarga!, akan kubunuh siapapun yang mengganggu kehidupan kami!)

"Ayah aku tidak apa!, hanya saja tadi inti manaku jadi berubah dan aku merasa itu sangat beruntung!"

Meskipun Vilz berkata seperti itu ayahnya dengan khawatir segera memeriksakan anaknya menggunakan sebuah tablet kaca yang menganalisis statistiknya.

Ayah Vilz terkejut karena kekuatan mana anaknya saat ini ada dijumlah 5 dan sangat langka bagi siapapun.

Sebab pada kejadian normal anak-anak remaja yang baru bangun akan mendapatkan jumlah 1, dan untuk non-normal adalah 0.

Karena itulah anaknya depresi dan segera bunuh diri menggunakan obat-obatan yang dia beli.

"Ini... apakah ini benar?" kata ayahnya dengan keadaan lemas,

dia ikut terjatuh lemas sembari mengecek kekuatan mana milik anaknya berulang-ulang.

"Ayah untuk saat ini tolong rahasiakan karena mungkin tidak akan baik bagi kehidupan kita!"

"Iya kau benar!, para babi-babi penunggu emas itu pasti berulah!"

"Kalau begitu bagaimana dengan lantainya?, aku tidak mau tidur diluar!, kan bukan hukuman!"

"Ya kita akan menginap dihotel!"

Keduanya pada akhirnya pergi untuk menginap dihotel dengan kamar masing-masing, Vilz juga mencoba untuk menyerap mana kembali.

"Huft... Huft... kenapa ini?"

[Ding!]

"Hei apa ini?" tanya Vilz dengan kedaaan meditasi terpejam,

[Ding!]

"Hei jangan berisik!" teriak Vilz kepada sebuah layar biru.

"J-Jangan bilang kau!, sisialan itukan?, hei kau layar biru!"

Vilz dengan sengaja memukul layar biru namun tidak terjadi apa-apa, dia begitu kesal dan mengetahui layar biru didepannya adalah siapa.

Layar biru yang juga muncul dikehidupan sebelumnya, batu kelahiran dalam bentuk digital.

Itu yang ada dibenak Vilz, disisi lain dia senang, dan agak kesal juga.

"Kenapa ini tidak bicara?"

[+]

"Tanda apa ini?"

Vilz menekan sebuah layar opsi tambah dan muncul beberapa tulisan ditujukan padanya.

[Aku mungkin tidak akan bicara padamu lagi loh, yah karena tubuhku menjadi terpisah setelah merenkarnasikan paksa dirimu, yang pastinya selama tinggal...]

Senyuman hangat untuk pertama kalinya Vilz berikan pada batu kelahiran dan dia sungguh terharu oleh tindakan dari batu kelahiran.

[Tambahan: Aku tau kau tersenyum jelek setalah aku menulis itu jadi hanya satu kata untukmu 'Jijik']

Sekejap wajah Vilz berubah menjadi banyak kerutan dan ingin memukul batu kelahiran jika didepannya.

"Kalau begitu status!"

[Nama: Vilz Alder]

[Level: 1]

[Spesialis: Rapalan (Pemula), Pedang (Pemula), Alkimia (Ahli)]

[Kekuatan: Rendah]

[Kecepatan: Rendah]

[Ketahanan: Rendah]

[Kepintaran: ???]

[Kemampuan: Penilaian Lvl 1]

[Mana: 5] [PS: 100 Rb]

Vilz sedikit terkejut dengan tingkat ahli pada bidang Alkimia yang dimana sebelumnya dia bahkan untuk menyentuh elixir tidak pernah dia lakukan seumur hidupnya.

"Anak ini juga punya keahlian!"

Tiba-tiba suara ribut terdengar diluar sana, dan Vilz yang memiliki beribu-ribu sifat penasaran,

Mulai menengok kearah luar, sungguh dirinya terkejut beberapa lelaki tengah mengganggu seorang perempuan yang sendirian.

"Apa aku membantunya?, tidak-tidak kan kekuatanku masih lemah!"

(Tunggu dulu!, bukannya disalah satu ingatan anak ini, pada sebuah cerita bernama komik saat ada wanita dalam bahaya sang protagonis akan datang?)

Kepala Vilz dipenuhi dengan adegan-adegan Epic ketika sang protagonis komik menyelamatkan heroin namun dia juga bingung.

[Misi awal dipicu]

[Misi Rendahan:

Selamatkan heroin (0/1)

Hadiah : 1 Elixir (Rendah)]

"Hehehehe... system kau sungguh benar-benar bijaksana yah!"

Keteguhan seorang pria datang pada diri Vilz hanya saja dia terlalu cepat pergi meninggalkan salah satu sepatunya didalam kamar.

#Wanita POV !

Tiga preman yang mencegatnya begitu sangat memaksa dan wanita yang hanya sendiri tersebut tidak dapat melawan sedikitpun.

"Kalian jangan mendekat!" kata wanita itu menjauhkan diri,

"Ayolah sini sama kakak!"

Plak !

"Apa sih kau menamparku!" marah salah satu preman pada temannya,

"Kita itu udah tua jadi paman saja!"

"Ah banyak omong gua pukul kau!"

Mereka jadi tidak sengaja bertengkar dan sebelum Vilz datang seorang pria tampan dengan penampilan serba mewah.

"Hei kalian menyingkirlah!" kata pria tersebut memukul dengan cepat,

Ketiga preman itu segera terpental dan pingsan secara bersamaan, juga tibalah Vilz ditempat kejadian.

#POV End !

Vilz tiba dengan hati yang berdebar-debar tapi saat dia melihat kedepan dia hanya membatu mengetahui pria tampan telah menyelamatkan wanita itu

"Apa aku dibutuhkan?" lirihnya...