Rasa sakit yang di terima oleh sang pelaku pun bertambah karena pukulan Nicky.orang itu bernama Wess.
Wess hanya bisa memegang wajahnya yang lebam setelah dipukul Nicky.sebelum Nicky hendak memukulnya lagi,Ayah dan Ibu Lily memisahkan mereka,begitu juga dengan Dokter yang bertugas pada saat itu,Dokter Diaz.
Dokter Diaz mengatakan : apa yang sdah terjadi pada Lily,sudah merupakan kehendak Tuhan.Kami sudah melakukan yang terbaik untuk Lily.meskipun kini hanya tinggal raga saja,pasti ia sedih karena melihat situasi ini.Hormatilah dan hargailah Lily dengan tidak membuat keringetan,lagi pula ini adalah rumah sakit,butuh ketenangan suasana.
Mendengar perkataan Dokter,mereka pun terdiam sejenak sambil memegang Tubuh Lily yang sudah kaku,dan Dokter Diaz meninggalkan tempat tersebut.
Wess yang ada di tempat kamar jenazah dan melihat lily pun meminta maaf kepada keluarga Lily dan Nicky.Ia menjelaskan,pada saat kejadian,Ia sedang di kejar oleh sebuah dua mobil,dan menembaki mobilnya.jika tidak percaya,lihat mobil saya,saya tidak berbohong,dan saya bersedia menanggung konsekuensi hukum yang berlaku,ujar Wess.
Mendengar perkataan Wess,keluarga Lily pun tidak akan memproses Wess secara hukum,karena kejujuran dan sikap ksatria Wess yang mengakui kesalahannya.
Nicky bertanya kepada Wess :
mobilmu hancur dan terbakar,bagaimana kami bisa percaya dengan ceritamu,jika mobilmu ditembaki ???
Jawab Wess : Polisi pasti menemukan lubang bekas tembakan di mobilku pada saat melakukan olah tempat kejadian perkara nantinya.dan lagi,banyak tempat mobil di tembaki adalah setelah diriku mengisi bahan bakar,yang tidak jauh dari tempat kejadian tabrakan.
Baiklah,besok saya akan cek tempat tersebut,saya harap kamu tidak berbohong dan rekaman penembakan mobilmu bisa terekam cctv di tempat itu,ujar Nicky.
Mereka pun Bertukar nomor handphone(termasuk orang tua Lily)untuk mengecek kebenaran perkataan Wess.
Mereka semua tidak pulang ke rumah.Wess harus menjalani perawatan dalam pengawas Dokter,dan orang tua Lily Mempersiapkan ibadah duka cita di rumah sakit tersebut,dan Nicky membantu orang tua Lily.
Keesokan harinya,datangnya Polisi kerumah sakit tersebut untuk meminta keterangan dari Wess.namun karena tidak adanya tuntutan dari orangtua Lily,maka Polisi tidak bisa memproses lebih jauh lagi.
Nicky meminta izin kepada orang tua Lily untuk pulang kerumah,karena ia belum memberi tahu orangtuanya di karenakan orang tuanya di telepon tidak aktif dan pesan yang di kirim tidak di balas,hal ini membuat nicky khawatir.
kakak-kakak Vicky pun tidak ada yang mengangkat telepon Nicky dan membalas pwsan singkat yang di kirimnya, soal kejadian ini.
Setelah Nicky hendak keluar dari rumah sakit,betapa mengejutkan.Polisi yang tadi membawa Wess entah kemana,ia melihat bahwa Polisi itu mengganti pakaian biasa dan ternyata memakai topeng,dan di balik topeng itu terlihat mengerikan wajahnya.wajah yang terdapat luka melintang di pipi kanan.bukan hanya itu,ia pun menggunakan cincin bewarna putih dan ungu.
Ia pun mengikuti nya dengan taksi kemana orang tersebut membawa Wess.hingga sampailah di suatu tempat dekat pekuburan kota itu karena ia tidak punya uang membayar taksi itu,Nicky pun membayarnya dengan sepatu milikmu.awalnya sang sopir marah :
emang saya makan sepatu???uang,saya dibayar dengan uang.dan begitulah peraturan,bukan dengan sepatu.
jawab Nicky : Silahkan,ini asli,sepatu merek Jordan Dior,bermerek.
hmmmmm....(sopir taksi) :baiklah saya akan cek.setelah di cek benar asli di internet,akhirnya sopir pun mau di bayar dengan sepatu tersebut.
Nicky pun bergegas turun dari taksi.
tiba -tiba sang sopir memberinya sebuah sepatu karena tidak tega melihat Vicky tidak mempunyai alas kaki,aang sopir pun berterima kasih kepada Nicky karena membuatnya kaya mendadak.Nicky pun berterima kasih kepada sang sopir karena pemberian sepatu tersebut.
Nicky pun berlari mencari orang tersebut do pekuburan,awalnya ia mengira sang wajah seram telah lolos darinya,namun tiba-tiba