Sepasang hazel kembar itu perlahan terbuka, mengamati seluruh ruangan tempat tubuhnya terbaring saat ini, melupakan sebagian kejadian yang menimpanya sekitar dua jam yang lalu. Memandangi nuansa kamar luas yang wanginya seperti familiar pada Indra penciumannya. Tunggu, sepertinya ia tau dimana dia saat ini.
Laras kemudian bangun dari tidurnya secara spontan, meringis pelan ketika menjajal tangannya yang membuatnya kembali terduduk diatas kasur. Menatap tangannya yang terbalut kain perban tebal, ia bertanya pada dirinya sendiri, apa darahnya tidak keluar lagi? Pasalnya kain perban itu masih utuh sepenuhnya berwarna putih bersih. Seseorang membuka pintu kamarnya, melempar senyum lebar pada Laras dengan manpan yang berisikan makanan di tangannya.