Tatapan Prastama menunjukkan ada banyak kesedihan. Dia pria dia atas setengah baya yang kesepian.
"Papa banyak salah padamu dan Yoel. Setelah Papa seperti ini baru Papa tahu, segala yang Papa banggakan tidak ada gunanya. Apa yang Papa kejar tidak memberi kebahagiaan. Seandainya ada kamu dan Yoel, mungkin akan berbeda," kata Prastama.
"Bilang, Papa sakit apa?" tanya Yuana. Memandang Prastama dengan kondisi itu membuat Yuana merasa pilu.
"Gagal ginjal," jawab Prastama pelan.
"Papa ..." Yuana terkejut. Dan meneteslah sudah air matanya.
"Tidak apa-apa. Papa bisa mengatasinya. Papa pasti datang ke pernikahan kamu. Mana calon suamimu?" tanya Prastama.
Yuana menggeser HP agar wajah Manfred ikut terlihat oleh Prastama.
"Selamat siang, Om. Saya Manfred," sapa Manfred.