"Manfred, aku harus gimana? Nanti pasti ditanya macam-macam, kan? Ada kamera di mana-mana lagi. Aduh, aku pasti awkward sekali." Yuana melihat Manfred. Suaminya itu sedang menalikan tali sepatu kets yang dia kenakan.
Manfred berdiri, mendekati Yuana. Duh, cakep banget pria bule satu ini. Kaos hitam dan jaket jeans putih. Dengan celana jeans biru gelap ditambah sepatu kets merah hitam. Simple tapi pas banget.
"Jawab seperlunya saja. Jangan memancing mereka bertanya yang lebih jauh. Kalau ga mau jawab ga apa-apa, itu hakmu. Atau biar aku yang jelasin," kata Manfred. Tenang sekali dia bicara.
"Hmmm ..." Yuana manggut-manggut, tapi tetap saja dia tidak tenang.
"Ga usah tegang gitu. Buat aku, masih lebih tegang waktu nikah," gurau Manfred. "Apalagi semalam ..." Diliriknya Yuana sambil tersenyum menggoda.
"Ih, mulai deh." Yuana langsung merona.
"Nanti malam mau, ya?" Manfred menggandeng Yuana, sementara senyumnya makin penuh pesona.
Dada Yuana berdebaran seketika mendengar itu.