Yuana memandang Manfred. Rasa syukur dan sayang melimpah dari hati Yuana.
"Aku sadar aku tak bisa jauh lebih lama darimu, jadi aku memberanikan diri mengejar kamu lagi," kata Yuana. Ada senyum tipis di bibir Yuana.
"Aku hampir putus asa mencarimu. Aku tak bisa menemukanmu. Tapi kamu yang kembali." Manfred mengeratkan genggaman tangannya.
"Rupanya pesonamu mengalahkan yang lain, Manfred," ujar Yoel dengan senyum senang mendengat kisah unik adiknya memahami cinta sejati.
Manfred dan Yuana pun makin lebar tersenyum. Mereka kembali melanjutkan makan.
"Yuan, papa memintaku melanjutkan perusahaan di Malang. Tapi aku sudah punya planning lain. Keluarga Vicky minta dia kembali ke Swiss. Jadi kami ada rencana tahun depan akan pindah ke sana." Yoel memberikan kabar mengejutkan.
"Swiss, Kak?" Yuana kaget. Sama sekali dia tidak mengira akan mendengar ini.
