"Oke. Besok saja, hari ini biar Melody istirahat," ujar Manfred. Dia mengambil minumannya, meneguknya beberapa kali.
"Ya, besok saja. Aku juga belum kontak mama." Yuana merapikan rambutnya.
"Besok pagi ke makam papa, Yu," kata Manfred.
"Iya, baru ketemu mama siangnya." Yuana mengangguk.
"Telpon mama aja, janjian. Jangan sampai mama malah di luar kota," ujar Manfred.
Yuana menelpon mamanya. Eva senang sekali Yuana bilang mau ke rumahnya. Dan waktu Yuana bilang mau ke makam Prastama, Eva minta ikut sama-sama.
Maka, esok harinya, jam sembilan pagi, mereka berangkat menuju ke makam Prastama. Eva langsung ke lokasi dan bertemu di sana. Dengan dress hitam selutut Eva terlihat anggun. Dia mengenakan topi lebar dan kacamata hitam. Yuana mulai bisa mengagumi mamanya. Wanita yang mandiri, cerdas, dan punya kharisma. Dalam hati dia akan membuat mamanya bahagia, setelah puluhan tahun dia hidup dalam lingkaran luka.
"Ma ..." Yuana memeluk mamanya.