"Semua selesai," ucap pria bule, berbicara dengan seseorang di telepon. "Kita mendapatkan gadis itu, tapi sepertinya pacar nya mati. Hei, bukan salahku, dia menembak Jhony, demi Tuhan. Persetan, yang penting kita dapat. Terserah kau mau bilang apa ke orang kurus sialan itu." Pria bule menyudahi telepon, kaget melihat semakin banyak orang berkumpul. Terlebih sosok hulk di ujung lorong yang mengenakan celana jeans panjang beralas sandal jepit.
"Siapa mereka?" tanyanya pada rekan Indonesia.
"Entah, preman daerah Wonokromo mungkin."
"Preman? Gangster maksudmu?"
Pria tua kekar berpakaian tank top putih melihat segalanya. Dia yang menjadi pergunjingan pria bule berdiri bersama beberapa pemuda. Kalau orang awam melihat pria berambut penuh uban kuncir satu, pasti memanggilnya Mbah Hulk, tapi dia punya nama.
"Itu Mbah Jarwo, cowok yang gue maksud," ucap Radit, tertunduk-tunduk di sebelah Mbah. "Gimana Mbah?"