Kenangan itu semakin nyata dalam angan Ren. Kenangan yang kembali muncul karena perkataan Sergei.
Masih di dalam toilet, dia berusaha melawan. Ren kalah tenaga. Dia belum siap, melawan mereka yang berkongsi memperlakukannya seperti anjing. Hanya sosok itu yang mungkin … yang bisa membantu.
"Toolong! Aku mohon tolong …." Ren berusaha menggapai sosok Yuki yang dengan percaya dirinya menerobos kerumunan.
Dia tidak menoleh, tidak peduli, malah berteriak memanggil orang. Kala itu Ren benar-benar hancur. Semuanya sia-sia. Tenaganya habis dan pada akhirnya dia membiarkan senior menguasai tubuhnya. Dia pasrah ketika dibalik tengkurap. Dia pasrah ketika tangannya dipegangi, dia pasrah menerima tawa dari para senior.
Tidak. Dia lelaki, harus kuat, arus kuat! Atas keyakinan itu Ren mengambil selang shower yang jatuh di dekatnya, menghantam kepala senior yang menduduki punggungnya. Dia hendak bangkit, tapi lantai yang licin membuatnya jatuh.