Revan lagi asyik-asyiknya duduk sambil membaca novel, tiba-tiba diganggu oleh sang istri yang langsung naik ke pangkuannya tanpa permisi terlebih dahulu. Seperti biasa sang istri selalu saja sesuka hatinya setiap melakukan apapun itu.
"Padahal kamu bisa duduk di sofa, bisa juga duduk di ranjang. Tapi kenapa kamu suka sekali duduk di pangkuanku?" heran Revan.
"Memangnya kenapa kalau aku duduk di pangkuan kamu? Kamu itu suami aku, jadi aku bebas kalau aku mau duduk di pangkuan kamu," ujar Ratu sembari melingkarkan ke dua tangannya di leher suaminya.
"Iya tahu, tapi kamu itu berat," sindir Revan membuat Ratu langsung menepuk mulutnya Revan.
"Hufft enak saja ngatain aku berat, kamu tuh yang berat. Badan kamu itu lebih besar dari aku, jadi berkacalah sayang." Ratu semakin mempersempit jarak diantara mereka berdua, hingga Revan dapat merasakan ke dua bukit kembar dihadapannya menempel padanya.
"Sayang, punyaku gatel nih." Ratu mencondongkan dadanya.