Aku seorang yang mudah sekali untuk jatuh cinta. Aku buta dengan cinta dan rela untuk menjadi budaknya cinta. Hatiku setiap hari selalu saja terpana dengan aroma romantis bersama dengan Ammar. Aku tetap menjaga isi komunikasi aku agar tidak membuat cemburu wanita yang ada bersama Ammar yaitu istri nya. Namun Ammar selalu saja ingin berkomunikasi dengan aku walaupun masih sebatas masalah pekerjaan. Aku penuh dengan kerinduan. Hingga suatu saat aku mendapat kabar bahwa Ammar juga menjalin komunikasi yang intensif dengan wanita lain yaitu tetangga rumah ku yang kebetulan sering datang ke rumah ku dan sering bertemu dengan Ammar. Aku tidak menyangka jika hubungan aku dengan Ammar ternyata dihambat oleh wanita lain yang aku kenal dan wanita itu sudah aku anggap sebagai adik aku sendiri. Aku sering memperkenalkan Ammar dengan wanita lain karena aku tidak mungkin berjalan dan berbisnis hanya berdua dengan Ammar sehingga aku mengajak orang lain untuk menjadi penjaga kami agar kami tidak berpacaran. Aku masih menjaga citra diri agar urusan pekerjaan tidak bercampur dengan urusan hati atau urusan personal. Terkadang aku menyesal dengan sikap aku yang mudah sekali untuk bucin sehingga posisi ini akan membuat Ammar akan mudah sekali memanfaatkan aku.