"HEI KAU BERCANDA?! BAGAIMANA BISA KAU MEMBAWAKU PERGI BEGINI?" teriak Raja Ansell dengan kemarahannya yang begitu membara.
Kuda mereka telah berhenti. Mereka sudah berada di padang ilalang. Azura dan Raja Ansell sudah turun dari kuda mereka. Angin berhembus dengan cukup kencang.
Raja Ansell pun memandang ke arah Azura dengan tatapan yang begitu mengerikan. "Apa maksudmu, Azura!!!"
"Pangeran Ansell, sudahlah! Jangan banyak berdusta kepadaku! Pangeran Ansell juga ingin untuk melepaskan sosok Nona Faquella kan! Pangeran Ansell juga tidak mau untuk menikah dengan Nona Faquella kan!"
"TIDAK USAH MUNAFIK!" teriak Azura dengan nada tinggi. Gadis itu sangat kalap dan benci berbagai jenis aran. padahal semua orang ya ngerasa semuk.
Seketika, suasana hening. Hening yang mencekam. Hening yang menyesakkan dada.
Raja Ansell pun mengucapkan, "Lalu, apakah kau pikir membawaku pergi adalah sebuah solusi yang baik?"
Azura terperenyak. "Aku hanya ingin membantumu..."