"Nyonya Inggrid benar benar akan pergi?" tanya Sang Prajurit.
"Ya. Aku akan ke Kerajaan bersamamu. Aku harus melihat wajah Sang Raja itu. Aku akan mengatakan kepadanya supaya Raja sadar betapa buruknya Pemurnian ini."
Berikutnya, Sang Prajurit tampak agak ragu. Ia seolah tak mau untuk mengantarkan Nyonya Inggrid ke Kerajaan.
Akan tetapi, Nyonya Inggrid sudah bersikeras untuk diantarkan ke Kerajaan. Ia harus pergi ke Kerajaan.
"Aku harus pergi. Cepat antar aku. Akan kukatakan kepada Sang Raja secara langsung. Kamu tidak berani mengatakannya sendiri bukan?"
Sang Prajurit pun tidak punya pilihan lain. Ia pun mengikuti perintah dari Nyonya Inggrid. "Baiklah, Nyonya Inggrid. Mari kita pergi."
Pergilah Nyonya Inggrid dengan Sang Prajurit pada saat itu juga.
Sedangkan Eden di sana... Melongo. Nyonya Inggrid bahkan melupakan kehadirannya. Seakan ia kasat mata dan tak terlihat.
Ia malah bingung ketika ada di sana.