Lucas tergegun mendapat perlakuan tidak biasa dari Ellena. Dia menatap tangan Ellena yang sedari tadi menggantung di depan mulutnya. Mungkin bagi sebagian orang itu adalah hal yang biasa, tetapi tidak bagi Lucas. Menurutnya, itu sangatlah romantis untuk seorang Ellena yang sebelumnya justru terlihat sangat kaku berhadapan dengannya.
Salah tingkah, tentu. Bagaimana tidak? Sungguh dia tidak percaya jika Ellena akan berani menyuapinya. Ah, ini seperti mimpi baginya. Di waktu yang bersamaan, jantungnya mulai berdegup kencang tak beraturan. Bahkan, dia nyaris tidak bisa mengendalikan denyut jantung yang makin menggebu di dalam sana.
"Ayo makan, Lucas!" Suara Ellena seketika membuat Lucas tersentak dan sedikit mengerjapkan mata. Dia kemudian menatap Ellena yang sedari tadi menunggunya. "Kau sengaja ingin membiarkan tanganku merasakan pegal seperti ini?" tanya Ellena sedikit ketus.