Kusut. Itulah yang saat ini tampak di wajah Lucas. Sepertinya, dia tidak menyukai perkataan yang baru saja keluar dari mulut Ellena.
Kalimat itu jelas sangat membuatnya menyesali kembali akan perjanjian yang sudah menjebak dirinya dalam satu rasa yang tidak bisa dia ungkapkan begitu saja.
Bagaimana mungkin dia bisa dengan mudah mencari wanita lain untuk dijadikan sebagai calon istri, sementara dirinya sudah merasa nyaman berada di dekat Ellena?
"Aku sudah kenyang." Lucas menepis sendok yang Ellena sodorkan ke mulutnya. Ah, ucapan Ellena benar-benar sudah mengganggu pikirannya, sehingga dia tidak ingin melakukan kegiatan apa pun, termasuk mengunyah makanan.
"Habiskan sarapanmu, Lucas. Lihat ini! makananmu masih tersisa banyak," ujar Ellena masih menggantungkan sendok itu di depan mulut Lucas. Namun, Lucas justru memalingkan wajahnya. Jangankan untuk menerima makanan itu, menatap wajah Ellena pun sepertinya dia tidak sudi.