"Xavier! Tunggu dulu! Tunggu aku!" seru Daniel sedikit lantang tatkala Xavier telah berjalan mendahuluinya di depan sana.
Geraldo baru saja pergi sekitar lima menit yang lalu pasca Xavier mengungkapkan keputusan finalnya kepada pria itu.
Untuk menjernihkan pikirannya yang rumit, Xavier hendak pergi ke kamar. Namun agaknya Daniel tidak akan melepaskan Xavier begitu saja terkait dengan keputusannya itu yang menutut Daniel sangatlah mendadak sert terburu-buru.
Karenanya, Daniel mengejar Xavier menaiki anak tangga. Sedangkan Xavier di depan sana berlagak tuli tak mendengarkan apa-apa dan melanjutkan langkah kakinya tanpa niat menghentikannya untuk mendengar ucapan Daniel.
Daniel segera menutup pintu kamar Xavier sedikit keras saat ia telah sampai di sana. Di sisi lain, Xavier saat ini mendudukkan dirinya di tepi kasur.
Pintu balkon kamar sedari tadi terbuka, samar-samar dapat dirasakan hembusan angin hangat menyentuh kulit.