Galant tidak tahu berapa lama dia menutup mata, dia tahu dia seharusnya bangun sekarang, tetapi pikiran Galant melayang-layang memikirkan kejadian semalam. Semua tampak nyata, tetapi logika Galant masih belum bisa untuk menerimanya. Galant enggan untuk membuka matanya sampai dia mendengar suara yang sepertinya berasal dari kepalanya sendiri memanggilnya dengan nadanya yang dalam.
'Galant, bangun.'
Galant seketika langsung membuka matanya lebar, dia bangkit duduk menyikap selimutnya yang tampaknya telah membelit semenjak dia tertidur. Mata abunya menyapu ke sekeliling kamar dan dia terkejut mendapati bahwa betapa berantakannya kamar Galant. Salah satu bantal Galant telah hancur dengan isi yang berserakkan di mana-mana.
"Apa... Apa yang terjadi? Astaga?"
"Jadi, itu nyata?" bisik Galant tidak percaya dia berpikir bahwa kejadian semalam adalah bagian dari mimpinya dengan seekor serigala yang masuk ke dalam kamar, mengamuk dan mengacak-ngacak kamarnya begitu saja.