Zeana menyematkan jepit yang tampak indah tersebut ke rambutnya, tampak mewah memang, tapi tak berlebihan jika ia menggunakannya di sekolah seperti saat ini.
Tepat beberapa detik setelah bel istirahat berbunyi, Ryu memasuki kelasnya yang hanya terisi beberapa murid yang masih sibuk merapikan buku-bukunya.
Ryu mendekat ke arah meja Zeana, diikuti cuitan menggoda dari Alula, Olyn juga Kaesha.
"Bagus banget jepitnya," puji Ryu.
Zeana sontak tersenyum malu, "Makasih."
"Cie.. blushing nih!" sorak Olyn menggoda.
"Dahlah, ayok kita pergi dulu, biarin Zeana sama Ryu," saran Kaesha yang sebenarnya masih shock karena tak percaya.
Kini kelas sudah sepi, tak ada murid selain Ryu dan Zeana di kelas tersebut.
Zeana berdeham untuk menghilangkan gugup, "Beneran loh, Ryu. Makasih jepitnya, bagus banget."
Ryu tertawa renyah, sementara tangannya bergerak ke puncak kepala Zeana dan mengacaknya pelan, "Sama-sama. Aku kira kamu ga suka tadi, lega ternyata kalo kamu senang."