Pagi itu sebelum berangkat sekolah, Zeana mendapati ponselnya berbunyi dan memberi notifikasi chat dari Sheryl.
~Sheryl
Tolong izinin gue ya, Ze! Gue ga masuk hari ini.
Zeana mengernyit bingung.
~Zeana
Ada kepentingan keluarga?
Belum satu menit Zeana menunggu, notifikasi dari chat Sheryl berbunyi.
~Sheryl
Perut gue sakit, biasa lah, gara-gara tamu bulanan.
Zeana menghela nafas, ia mengerti. Lalu mengirim emoticon jari jempol tanda ia setuju. Ia meraih tasnya dan bercermin sejenak sebelum kemudian keluar dari kamarnya. Ia menyerahkan tasnya pada maid yang berjalan ke arahnya, lalu melanjutkan langkahnya.
Meja makan yang sunyi, tak ada Nathan maupun Irvi di sana. Kedua kakaknya itu telah pergi sejak jam 6 pagi tadi, ada meeting dadakan katanya, sedangkan kedua orang tuanya memang tak pernah ada di rumah.