"Christian, mengapa kamu membiarkan orang asing ada di sini?" kata Hartono dengan tidak senang. Tatapannya tertuju pada Ella, berusaha untuk menyindir wanita itu.
Ia ingin Ella tahu bahwa ia tidak pantas berada di rumah ini, apa lagi bersikap selayaknya tuan rumah.
Christian mengangkat kepalanya dan memandang ke arah Nadia. "Apakah kamu dengar itu? Pergilah," katanya dengan santai.
Ekspresi di wajah Nadia terlihat sedikit tertegun, tidak menyangka Christian akan memperlakukannya sedingin itu. Setelah itu, ia kembali mengendalikan ekspresinya. Tidak perlu berbicara karena akan ada orang lain yang membelanya.
Seperti yang ia harapkan, Hartono langsung berkata, "Christian! Aku yang membawa Nadia ke sini."
"Jadi, ia bukan orang asing?" Christian bersandar di sofa sambil memandang Hartono dengan acuh tak acuh. Ekspresi dingin di matanya membuat hati pria tua tersebut terasa menggigil.