Evelyn melihat ke sekelilingnya. Dia terkejut. Kenapa sosok Penyihir Putih Leora itu menghilang? Evelyn mencoba untuk tidak ambil pusing.
Namun, ingatan demi ingatan yang muncul dari Penyihir Putih Leora membuat Evelyn menjadi pusing. Dia juga memulutnyabagaimana sikap Ratu Jennifer kepada Raja Archer.
"Ada apa denganmu, Jennifer?" tanya Raja Archer.
"Apakah kamu mimpi buruk?" ujar Raja Archer.
Evelyn mengangguk. Entah mengapa, tubuhnya secara refleks menghindar dari Raja Archer. Mungkin karena dirinya telah mendapatkan beberapa kenangan bersama dengan Ratu Jennifer, sehingga dia merespons kenangan itu.
"Tenanglah, Jennifer. Itu hanyalah bagian dari bunga tidur. Bagaimana jika kamu mencuci mukamu sekarang, dan kita sarapan bersama?"
Sarapan?
Mendadak, saliva Evelyn menggelegak. Dia lapar. Mengingat kemarin makannya tak teratur akibat pemeriksaan. Dan kini, nafsu makannya mulai kembali dengan normal.
"Aku akan turun lebih dulu. Aku akan menunggumu di bawah, Ratu Jennifer." Raja Archer tersenyum lembut, lantas turun ke bawah.
Sementara itu, Evelyn langsung berjingkrak turun dari tempat tidur. Dia membayangkan makanan yang muncul!
Kira-kira para petugas dapur akan memasak apa, ya? Apakah mereka akan memasak steak? Ataukah mereka akan memasak sup ayam? Atau apa?!!
Evelyn sudah membayangkan makanan nan lezat dari para petugas dapur.
Dia pun turun ke bawah setelah mencuci mukanya. Evelyn memegang kulit (pipi) Ratu Jennifer, yang kini menjadi pipinya sendiri.
"Sungguh, perempuan ini sangatlah cantik! Kulitnya bahkan bagus tanpa skincare!"
"Pantas saja Raja Archer tergila-gila kepada Ratu Jennifer. Orang dia juga cantik sekali!"
Evelyn juga pernah membasuh (dan melihat) tubuh Ratu Jennifer. Sebagai perempuan, dia iri. Ukuran bagian atas Ratu Jennifer sangat menggoda dan juga kencang.
Belum lagi bentuk tubuhnya yang sintal dan juga menawan. Kulitnya juga putih, halus, dan mulus.
"Ugh. Mungkin aku harus bertanya kepada Ratu Jennifer kalau bertemu dengannya nanti. Apa rahasianya memiliki kulit seindah ini."
Setelah mencuci muka dan menata rambutnya, dicepol dengan sederhana, menyisakan beberapa anak rambut di samping kanan dan kirinya, sebuah gaya ala Korea, Evelyn turun dari tangga.
Gadis itu melihat sosok Raja Archer. Raja Archer sangat tampan dengan kemeja putih (dalaman) jubah kerajaannya. Kemejanya itu ditekuk sampai ke sikut. Dan entah mengapa, sisi maskulin Raja Archer menguar seutuhnya.
Sosok Evelyn membatin. "Bagaimana mungkin Ratu Jennifer tidak menyukai sosok Raja Archer? Aku jadi penasaran dengan sosok yang dicintai oleh Ratu Jennifer. Sang Prajurit itu. Apakah dia sangat tampan?"
Sosok Prajurit yang dilihat oleh Evelyn hanyalah serupa siluet saja. Dan tak tampak wujud aslinya.
Karena terpana dengan sosok Raja Archer, Evelyn membeku di tangga. Raja Archer menyadari keberadaannya. "Hei, kenapa kamu diam saja? Kemari dan bergabunglah denganku." ujar Raja Archer.
Evelyn tersenyum. Lantas gadis itu pun turun dari tangga. Dan duduk di depan Raja Archer.
Ketika itulah... Evelyn baru menyadari. Makanan yang ada di depannya adalah... Udang.
'Ga, gawat... Aku tidak bisa makan udang.'
Evelyn memiliki alergi terhadap udang. Apakah... Apakah dia harus memakan udang yang ada di depannya ini?
Sontak, Evelyn pun memandang ke arah Raja Archer dengan tatapan ragu. Dia bingung apakah dia harus memakan udang ini?
"Kenapa? Aku sengaja memilihkan udang untukmu. Bukankah kamu sangat menyukai udang?"
Evelyn terperenyak. "Aku menyukai udang?"
"Iyaa! Kamu sangat menyukai udang. Agak sulit mencari udang di sekitar sini. Jadi aku baru pernah membelikan udang selama kamu di sini."
"Ayo, makanlah sayangku." kata Raja Archer dengan penuh kelembutan.
Raja Archer menyendokkan nasi ke piring Evelyn. Dia juga menyiapkan beberapa potong udang yang dibalado itu.
Evelyn menelan ludahnya. Oh, Tuhan... Bagaimana ini!
"Makanlah. Ini enak sekali. Para chef memasakkannya dengan lezat."
Evelyn pun memasukkan makanan yang ada di hadapannya ini. Satu sendok..., dua sendok...,
Evelyn malah membelalak. 'Aku... Aku bisa makan udang?'
Berbeda dengan dirinya sebelumnya, Evelyn makan udang dengan lahap!! Astaga!! Ternyata... Seenak ini udang itu!!!
Selama ini, Evelyn tidak bisa makan udang! Dia bahkan langsung memuntahkannya saat udang ada di mulutnya.
Dan kini dengan perut Jennifer, dia bisa makan apa saja!!
Ya ampun! Evelyn menyukai ini! Dia suka untuk berada di tempat ini!
"Pelan-pelanlah, Jennifer. Aku tidak akan meminta udangmu. Sungguh."
"Terima kasih, Raja Archer!!"
Raja Archer sangat bahagia melihat sosok Ratu Jennifer yang makan dengan lahap. Bahkan moodnya kembali dengan sangat baik.
Lamat-lamat, Raja Archer pun tersenyum.
Sosok Ratu Jennifer entah mengapa sangat manis kali ini. Bahkan dia mengikat rambutnya dengan apik. Membuat Raja Archer berdebar ketika cepolan rambutnya bergerak ke kanan dan kiri selaras dengan irama kakinya yang bergerak, akibat rasa senang memakan udang.
"Omong-omong, ikatan rambutmu sangat bagus." ujar Raja Archer.
"Siapa yang mendandanimu?"
"Ah ini..." Evelyn memegang cepolan rambutnya.
"Aku sendiri yang mencepolnya."
"Sangat bagus."
Di saat itulah, Evelyn pun tersenyum. Pipinya pun merona....
* * *