Chereads / MY QUEEN (Bahasa Indonesia) / Chapter 26 - Kepergian Raja Archer

Chapter 26 - Kepergian Raja Archer

Evelyn sangat amat kaget saat dia mendengar Raja Archer mendadak pergi meninggalkannya. Pria itu pergi tanpa sepengetahuannya. Secara tiba-tiba, tak ada angin, tak ada ombak.

Sang Ratu yang tak mendapati keberadaan Raja jelas langsung bertanya. Ia sempat berpikir apakah ada kesalahan yang dilakukannya saat malam tadi sehingga membuat Raja Archer meninggalkannya?

"Jadi Paduka Raja meninggalkan aku seorang diri di sini?" Evelyn bertanya dengan lembut pada dua pelayannya di dalam kamar.

"Iya, Yang Mulia Ratu."

"Jadi kemanakah Paduka Raja sekarang? Bisakah aku ikut dengannya?"

Pertanyaan itu sulit untuk dijawab. Maka, dipanggilkan Tuan Barron untuk menjelaskan apa yang sebenarnya sedang terjadi. Evelyn sekali lagi mengeluarkan pertanyaan yang sama. Ia ingin menemui Sang Raja.

"Tidak bisa, Yang Mulia." Singkat dan tegas. Tuan Barron jelas tidak akan membiarkan Evelyn mendapatkan masalah jika berada di luar istana.

"A … begitu. Lalu, apa gerangan yang dilakukannya sampai harus meninggalkan istana?"

"Wabah sedang menimpa Kerajaan Atlanta. Raja Archer dan pasukan serta beberapa tim medis pergi untuk membantu melihat sekaligus mencari tahu apa penyebabnya," jelas Tuan Barron.

'Wabah?' Hati Evelyn mendadak tidak nyaman.

Evelyn mengira kalau kerajaan ini adalah kerajaan yang subur dan kaya akan sumber daya alam. Meski para rakyat tak kekurangan makanan dan bahan mineral tambang, tetapi wabah tak ayal masuk ke dalam tempat ini.

"Wabah macam apa yang sampai mengharuskan Raja Archer turun tangan?" tanya Evelyn dengan tatapan mata tak percaya.

"Aku juga kurang tahu, Yang Mulia. Tetapi, aku diperintahkan oleh Raja untuk menjaga Ratu saat ini. Keselamatan Ratu adalah yang utama."

Tuan Barron ketika pagi tadi ia melihat sosok Raja Archer yang keberatan untuk meninggalkan Ratu seorang diri.

Ia sudah diputuskan meski ini berat. Raja Archer mau tak mau harus segera menangani wabah yang muncul di desa. Ini demi masa depan. Bila terlambat, tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi nantinya. Di saat istrinya belum pulih sepenuhnya tentu terasa sangat berat untuk meninggalkan istana. Dengan demikian, Tuan Barron-lah yang diamanahkan oleh Sang Raja untuk menjaga istrinya itu.

"Sayang sekali. Aku hanya terkejut saat tak mendapati keberadaan Raja Archer saat terbangun," tuturnya pelan. Ada perasaan sedih saat mengetahui Raja Archer ternyata meninggalkannya di saat ia sedang terlelap. Evelyn bisa merasakan bila pria itu adalah orang baik.

Sekretaris Sang Raja, Tuan Barron senang mendengar bagaimana Sang Ratu mencari Sang Raja. Bola matanya bahkan membelalak berubah jadi besar. "Ratu kini mencari Paduka Raja?"

Ini salah satu keajaiban! Belakangan ini Ratu seolah menjadi makhluk yang berbeda. Salah satunya adalah ia sering sekali pingsan tanpa aba-aba.

"Memangnya kenapa?" tanya Evelyn dengan mata yang terkejut.

"Tidak apa-apa, Ratu Jenifer."

Evelyn sendiri kini menghela napas panjangnya. Ia telah menantikan Raja Archer sejak lama. Melihat paras gantengnya tentu membuat siapa pun betah dengan pria itu.

Sayangnya, kini satu-satunya pria yang dicari oleh Evelyn sudah hilang entah ke mana, ke dunia antah berantah yang mengerikan.

Evelyn tak bisa tinggal diam. Ia tahu harus melakukan sesuatu. Ini demi Raja Archer dan juga warga kerajaan.

Evelyn berinisiatif untuk melarikan diri dan turut membantu Raja Archer!!

Wanita itu menyuruh Tuan Barron untuk meninggalkan dirinya sendirian di istana. Lalu, ia pun menyiapkan pakaian untuk bepergian.

Melewati pengawasan pelayan yang tak mudah pun berhasil. Satu langkah lagi Evelyn akan meninggalkan kawasan istana

Ia lalu menyadari kesalahan terbesarnya. Ini tentang pakaian yang memberatkan.

"Um, harusnya aku menggunakan pakaian yang lebih sederhana. Ah, bagaimana caranya memanjat dinding yang tinggi itu?"

Ini adalah satu ide yang buruk. Evelyn bahkan berencana untuk melepas beberapa lembar pakaian di tubuhnya.

"Haruskah?" ucapnya sendiri.

Evelyn meyakinkan diri lebih dulu sebelum memulai dengan satu langkah kaki ke pohon. Ia berencana memanjat pohon yang akan memudahkan mencapai tembok.

"Ratu Jennifer!!"

"Ratu Jennifer!!"

Baru saja mau melakukan aksinya, sayang sekali sudah tertangkap. Sang Ratu mendengus kesal. Tuan Barron dan beberapa pengawal berhasil menggagalkan keinginannya.

"Kami mohon, pertimbangkanlah semua ini, Yang Mulia," ucap Tuan Barron.

'Hampir saja. Untunglah aku belum sempat memanjat pohon. Mau ditaruh di mana mukaku jika mereka melihat hal itu?'

Evelyn terlihat tidak senang. "Aku hanya ingin bertemu dengan Raja Archer, apakah salah?"

"Sekarang bisakah saya bertanya, Yang Mulia. Di manakah kira-kira Yang Mulia bisa segera menemukan Raja Archer bila tak tahu dengan pasti di mana keberadaannya?"

Tepat sekali! itu adalah bagian lain yang sama sekali tidak terpikirkan!

"Tetapi aku bukan orang yang hilang akal. Itu mudah saja, bukankah ke desa warga?"

Memang benar, hanya saja meski membiarkan Sang Ratu pergi, sama saja membahayakan nyawa. Tuan Barron jelas tak bisa membiarkan semua itu terjadi.

"Tolong Yang Mulia, kami hanya sedang menjalankan perintah Raja Archer. Sang Raja akan tidak senang sama sekali bila mendapati Yang Mulia tidak berada nyaman di dalam istana."

"Nah, maka dari itu. Aku ingin sekali melihat keadaan di luar sana."

"Paduka Raja telah memerintahkan untuk mengawasi Yang Mulia."

Evelyn lalu mengerti. Ini pasti ada kaitan dengan kondisinya.

"Kalau begitu, aku akan menunjukan kalau aku sudah sangat baik-baik saja!" Evelyn sudah bersiap. Ia tak mau mengalah pada keadaan dan berdiam diri saja menunggu sampai Sang Raja pulang.

"Tidak bisa, Yang Mulia Jennifer. Raja Archer tidak akan senang dengan ini. Hamba hanya menjalankan tugas untuk menjaga Yang Mulia."

"Ckckck, santai sedikitlah! Ini hanyalah masalah yang mudah. Siapa juga yang memintamu terus menjagaku? Hm …."

"Tidak bisa. Keamanan Sang Ratu adalah hal yang paling diutamakan. Kami bahkan sudah merasa bersalah saat Ratu tidak sadarkan diri selama dua hari. Bagaimana mungkin kami membiarkan Sang Ratu kesayangan penduduk Kerajaan Atlanta mengalami semua ini?"

Ada perasaan hangat saat mendengarkan semua kalimat itu. Untuk pertama kalinya Evelyn merasa bila ia sangat dicintai. Ya, meski saat ini ia sedang berada di dalam tubuh Evelyn.

"Baiklah. Aku akan menemukan cara sampai akhirnya kamu akan mengizinkan aku menyusul Raja Archer. Aku harus melakukan sesuatu. Sama seperti Sang Raja yang memperhatikan warga desa, aku juga akan melakukan semua yang kubisa."

"Aku harus pergi, apakah kalian tak mengerti itu?!"

"Tidak, Nona!"

Evelyn mendecak. Ia mulai kesal. Apa yang harus dilakukannya agar terlihat lebih meyakinkan. Satu nama lalu muncul dalam pikirannya. Ada seseorang yang bisa membantunya di sini. Ini tentang Penyihir Putri Leora yang mungkin sanggup memberikan sedikit ingatan Ratu Jennifer yang asli pada wanita itu.

Evelyn mencoba untuk mengingat memori yang telah diberikan olehnya. Akan tetapi.... Ia kesulitan untuk mengingatnya!

Apa yang harus Evelyn lakukan untuk mereka semua?! Supaya mereka bisa mempercayai Ratu Jennifer ini bisa keluar dari istana?