Ada beberapa hal yang membuat Evelyn bersyukur ada di tempat ini. Dia bisa melihat sosok tampan nan rupawan Raja Archer. Di malam ini, Raja Archer sudah menurunkan ketegangannya. Lelaki itu bahkan sudah berada di kamarnya setelah makan malam.
"Kamu sangat cantik dengan dandanan itu. Bagaimana tadi kamu menyebutnya?"
"Cepol."
"Ah, ya. Cepol."
Raja Archer baru pernah melihat cepol. Cepolan itu memang hanya ada di bumi. Oh, tentu saja. Mana mungkin di Kerajaan Atlanta ada sebuah cepolan mungil nan lucu begini ??
Entah mengapa, saat Raja Archer mengatakan 'cepol' terdengar sangat asing dan juga lucu. "Kita bisa mengenalkan caramu 'cepol' rambut itu."
"Mungkin rakyat akan suka dengan cepol itu."
Karena Raja Archer yang berkali-kali mengatakan cepol, cepol, dan cepol, itu mengakibatkan Evelyn menahan tawanya.
"Pffftt…"
"Kenapa? Kenapa kamu tertawa?"
"Tidak. Hanya saja, sangat lucu mendengar Raja Archer mengatakan cepol."
"Bukankah namanya cepol?" tanya Raja Archer.
"Iya, namanya cepol, tetapi…"
Evelyn akhirnya tertawa juga. Caranya Raja Archer mengatakan cepol itu terdengar aneh. Sebab, Raja Archer tidak biasa dengan mengatakan kata cepol.
Sebenarnya, Raja Archer tidak bisa tertawa karena dia tidak merasa lucu dengan candaan Evelyn. Tetapi, melihat Evelyn tertawa dan bahkan sampai terpingkal-pingkal mengakibatkan Raja Archer jadi membaik.
Setidaknya, Ratunya itu bisa kembali bugar. Dia sudah sehat. Bahkan, dia mengingat beberapa hal kecil. Dan itu sebuah kemajuan yang cukup bagus bagi Raja Archer.
Untuk itulah. Raja Archer pun bertanya. "Bolehkah aku tidur denganmu untuk malam ini?"
"Kurasa … hubungan kita sudah sedikit membaik."
Evelyn menelan ludahnya. A, apa? Tidur bersama? Malam ini?
Mendadak, Evelyn lupa kalau Raja Archer dan Ratu Jennifer adalah suami isteri. Apakah … apakah Ratu Jennifer dan Raja Archer juga sudah melakukan hal 'itu' ?
Apakah … apakah dia juga akan melaksanakan hal 'itu' nanti malam ?
Saliva Evelyn menurun. Dia meneguk ludahnya sendiri.
* * *
Evelyn membasuh mukanya lagi. Entah berapa kalinya dia membasuh muka malam ini. Dia takut kalau ada noda yang menempel di wajah – atau pun tubuh – Ratu Jennifer.
Evelyn hanya takut kalau nanti Raja Archer benar – benar akan melakukan sesuatu kepadanya – yang mana Ratu Jennifer – dan tubuhnya tampak tak sempurna!
Sebagai perempuan, Evelyn tentunya ingin sempurna di depan pasangannya.
Apalagi, bagi Evelyn ini adalah pengalaman pertamanya.
Di malam itulah, Evelyn keluar dari kamar mandi. Dia pun melihat ke arah Raja Archer yang tengah melepaskan atasan berwarna putihnya. "Kenapa kamu lama sekali? Tidak seperti biasanya."
Evelyn menelan ludahnya sendiri. Oh, sungguh, oh my god! Tuhanku, Sang Pencipta Alam Semesta!
Raja Archer –suami Ratu Jennifer ini – Sangat amat seksi! Bahkan, otot-ototnya itu tercetak di balik kemejanya. Sangat kokoh. Padat. Dan juga tampak menggoda!
Evelyn bahkan menahan godaan atas dirinya sendiri yang melihat pemandangan menakjubkan ini.
Maklum, Evelyn adalah seorang jomblo yang sudah lama tak tersentuh cinta. Jadinya, yah … Jangan ditanya. Dia haus akan pemandangan 'ketampanan' seorang lelaki.
"Jennifer?"
Evelyn tersentak. Dia merutuk dalam batin. 'Bodoh, bodoh, bodoh! Kenapa aku malah melongo sih! Pasti tadi wajahku jelek banget! Aduh!'
"Ah… Itu … Tidak kok. Aku hanya mandi. Dan air sedang cukup hangat. Sehingga aku menikmatinya."
Raja Archer pun tertawa. "Kukira ada apa."
"Tapi kamu benar, terkadang hal – hal yang kecil dalam kehidupan ini kalau dikumpulkan bisa menjadi sebuah rasa syukur, bukan?"
Evelyn hanya meringis. Dia diam – diam mengangguk. Dia sangat amat setuju. Dan kali ini, Evelyn bersyukur kuadrat kalau dia berada di istana ini. dengan seorang Raja sangat amat tampan!!
"Aku akan mandi dulu." tutur Raja Archer.
"Baiklah. Aku akan menunggumu,"
Raja Archer mengecup kening Evelyn, lantas dia pun masuk ke dalam kamar mandi.
Kalian tahu, saat Raja Archer mengecup kening Evelyn, jantung Evelyn seakan mau copot! Sudah berdebar seakan-akan dikejar-kejar! 'Aduhhhh, kenapa lelaki itu bisa se-mempesona ini, sih!!'
Evelyn pun memegangi jantungnya, yang berdebar kencang, takut kalau jantungnya bisa keluar.
* * *
Evelyn tidak bisa diam di atas tempat tidurnya. Gadis itu memandang ke arah langit-langit, lalu menenggelamkan kepalanya ke dalam selimut.
Pikirannya sudah ke mana-mana. Apa yang akan terjadi malam ini ?
Apakah 'sesuatu hal' yang ada di pikirannya itu akan terjadi?
Dari luar, Evelyn mencium semerbak aroma yang wangi, berasal dari kamar mandi. Gemericik suara mandi pun terdengar.
Bersamaan dengan itu, jantung Evelyn dengan bodohnya bergetar. Dia tidak bisa mengendalikan dirinya!
Tak lama kemudian, mulai terbukalah pintu kamar mandi Raja Archer. Di balik selimutnya, Evelyn sedikit mengintip. Dia melihat sosok Raja Archer yang mengenakan jubah mandi.
Tuhan …
Apa yang harus dia lakukan ?
Evelyn pun menghela napasnya.
* * *