Chereads / MY QUEEN (Bahasa Indonesia) / Chapter 17 - Sebuah Jawaban yang Muncul

Chapter 17 - Sebuah Jawaban yang Muncul

Evelyn sangat benci dengan posisi ini. Ketika dia menjadi orang bodoh di antara semuanya. Ketika Evelyn sama sekali tak mengerti hal apa yang sesungguhnya terjadi kepadanya.

Evelyn baru saja mengalami hal yang baru. Sebuah energi menariknya dengan sangat kencang. Lantas, ia dibayang-bayangi oleh suara tawa lelaki yang besar dan menakutkan sampai akhirnya Evelyn masuk ke dalam mimpi dan terlempar dari mimpi begitu keras.

Jantung Evelyn bahkan serasa mau jatuh. Untung saja dia tidak punya penyakit jantung! Coba kalau punya, dia sudah mati mungkin!

Dan kini, Evelyn jelas memandang ke arah Raja Archer.

"Tuan. Kamu tidak mau memberitahuku?"

Raja Archer menghela napasnya. Dia malah memandang ke arah Penyihir Putih, seakan meminta konfirmasi dari Penyihir Putih.

Alhasil, Penyihir Putih pun berujar. "Biarkanlah aku bicara dengan Ratu Jeniffer berdua saja."

Untuk itu, Raja Archer, Tuan Barron, dan beberapa pelayan lainnya pun keluar dari ruangan tersebut.

Penyihir Putih Leora duduk di depan Evelyn. Perempuan berambut hijau lumut itu menangkupkan tangannya kepada Evelyn, lantas memancarkan sebuah sinar dari tubuhnya. Dialiri oleh sinar-sinar tersebut, menjadikan Evelyn lebih nyaman. Gadis itu sedikit lebih tenang dibandingkan biasanya.

Lantas, Penyihir Putih Leora pun berujar. "Katakanlah kepadaku, Ratu Jennifer..."

"Katakan apa? Aku harus mengatakan apa? Bukannya kalian yang harus menjelaskan kepadaku atas kejahatan kalian barusan? Kalian ini melakukan praktik pembunuhan kepada seseorang tahu!!" ujar Evelyn dengan bersungut sungut penuh amarah.

Evelyn tahu pasti kalau Penyihir Putih juga sedang merawatnya. Raja Archer juga sudah memberikan kepadanya segelas minuman yang melegakan. Tetapi, itu bukan berarti sebuah penghapusan kesalahan mereka terhadap Ratu Jennifer!!

Mereka sudah terlalu kejam tahu!!

Penyihir Putih Leora pun merunduk. Dia mengatakan penuh dengan kesedihan. "Katakanlah kepadaku... ke mana Puteri Jennifer yang sesungguhnya? Dan... kamu ini siapa?"

Evelyn menatap ke arah Penyihir Putih Leora dengan tatapan yang tak percaya. Dia terhenyak kaget. Bagaimana mungkin Penyihir Putih Leora mengetahui kalau dia bukanlah Ratu Jennifer?

"Ke mana Ratu Jennifer?"

Karena desakan dari Penyihir Putih Leora, Evelyn menjadi takut. "Apa yang kamu katakan?"

"Aku adalah Ratu Jennifer!!"

"Tidak! Kamu bukan Ratu Jennifer!!" ujar Penyihir Putih Leora.

Penyihir Putih Leora dan juga Evelyn saling beradu. Evelyn tidak mau mengakui kalau dirinya adalah Ratu Jennifer. Evelyn tidak mau menanggung resiko manakala dirinya mengakui kalau dirinya adalah Ratu Jennifer! Evelyn tidak tahu apa nasibnya kalau berkata jujur!

Namun, apa dayanya…

Penyihir Putih Leora dengan tegas pun berujar, "Jangan berbohong kepadaku, Nona Jennifer. Aku memanglah tidak tahu apa yang terjadi kepadamu. Namun, dengan jelas aku merasakan ada jiwa sebuah jiwa yang tak seharusnya di sana."

"Dan itu jelas bukan jiwa milik Ratu Jennifer."

"Katakanlah kepadaku, kamu siapa, kenapa kamu ada di sini?" tanya Penyihir Leora kepada Evelyn.

Pada saat itu, seluruh tubuh Evelyn membeku. Haruskah dia mengatakan yang sejujurnya … Apakah … Apakah dia harus diam saja?

* * *

Di depan ruang kamar Ratu Jennifer, Raja Archer terduduk. Seluruh pikirannya kalut kepada Ratu Jennifer.

Dia pun bertanya kepada Tuan Barron, "Apakah Ratu Jennifer akan baik-baik saja?"

Raja Archer mengetahui dengan pasti, bahsawanya sebuah tanya yang diajukan oleh Raja Archer adalah sebuah kesia-siaan.

Tuan Barron juga tidak mengetahui bagaimana kondisi di dalam sana. Akan tetapi, setidaknya Tuan Barron bisa menjawabnya. Bisa menenangkan hati dan perasaannya.

Tuan Barron emmandang ke arah Raja Archer. Raja Archer benar-benar membutuhkan jawaban dari Tuan Barron. Sebuah kekhawatiran yang nyata terpias dari wajah Raja Archer.

"Tenang saja, Paduka Raja. Paduka Raja melihat kalau Ratu Jennifer baik-baik saja, bukan?"

"Sang Penyihir Putih hanya perlu berbicara kepada Ratu Jennifer saja."

"Semoga tidak ada hal buruk terjadi kepada Ratu Jennifer."

"Aku harap begitu." jawab Raja Archer.

* * *

Sementara itu … di dalam ruangan tersebut, Evelyn sudah merinding penuh ketakutan. Makin lama, Penyihir Putih sangatlah mengerikan.

Cahaya yang semula melingkupi tangan dan tubuhnya itu menjalar ke seluruh tubuh. Dia sudah melepaskan tangannya.

Dan bahkan, cahaya tersebut sudah sampai ke kepalanya. Matanya juga ikut memutih. Sebuah suara pun muncul mengerikan. "Katakan kepadaku. Kamu siapa?"

"Apakah kamu utusan Penyihir Kegelapan?"

Evelyn menggelengkan kepalanya.

Penyihir Kegelapan? Penyihir Kegelapan itu siapa?! Evelyn tidak pernah melakukan sebuah kejahatan apa pun!! Evelyn tidak penah berbuat jahat!!

Karena ketakutan yang merangsek hati Evelyn, dia pun menggeleng. Setengah berseru membela diri sendiri, "Sungguh! Demi Tuhan aku tidak pernah melakukan sebuah kejahatan apa pun!! Aku bukanlah orang utusan dari Penyihir Kegelapan!"

"Aku tidak percaya kepadamu… Apa yang bisa membuatku percaya kalau kamu bukanlah orang jahat, utusan dari Penyihir Kegelapan?"

Evelyn menggelengkan kepalanya bertubi-tubi. "Sungguh bukan aku!!"

"PEMBOHONG!"

* * *