Chereads / MY QUEEN (Bahasa Indonesia) / Chapter 19 - Sosok Evelyn di Bumi....

Chapter 19 - Sosok Evelyn di Bumi....

Bumi, 2021.

Sebuah pertukaran jiwa terjadi tanpa disengaja. Hilangnya jiwa Jennifer dan muncul di dalam tubuh Evelyn.

Sementara jiwa Evelyn pun mengendap di dalam tubuh Ratu Jennifer.

Keduanya saling bertukar tanpa mengetahui satu sama lainnya. Mereka sama-sama tidak tahu apa yang terjadi dengan kehidupan mereka.

Berbeda dengan Evelyn yang sudah mempelajari kehidupan di Kerajaan Atlanta sedikit demi sedikit, Ratu Jennifer belum sedikit pun.

Dia bahkan baru terbangun dari pingsannya. Kondisinya masih begitu parah.

Tak pernah terbayangkan bagi Jennifer untuk berada di tempat antah berantah. Dia keluar dari ruang perawatan, lantas dia diberikan oleh seseorang yang disebut dengan suster seperangkat barang-barang (yang katanya) miliknya.

Jennifer keluar dari sana dengan penuh kebingungan. Gadis itu terduduk di depan ruang tunggu rumah sakit.

Dia memegang benda kotak yang ada di depannya. Katanya, dengan benda ini, dia bisa menghubungi orang yang dicari olehnya.

"Benarkah?"

Jennifer pun kebingungan. Dia memegangi ponsel itu, mengarahkannya ke kanan dan kiri. Memandangnya.

TIRIRING!!!

TIRIRIRING!!!!!

Mendadak, ponsel yang ada di tangan Jennifer pun berbunyi dengan sangat keras.

Jennifer kaget bukan kepalang. Dia melihat sebuah nama yang ada di sana. Bernama Fionna.

"Aku harus apa ini?"

Saat Jennifer kebingungan, seorang lelaki yang juga duduk di ruang tunggu depan kamar melirik ke arahnya. Dia mengumpat dengan tatap tajam. "Angkat itu, bodoh! Berisik!"

Tangan Jennifer yang gemetaran itu menekan ke segala arah. Saat dia kebingungan, mendadak muncul sebuah suara di sana.

"Halo!! Halo!!"

"Evelyn!! Halo!!!"

Dengan perlahan, Jennifer mengangkat telepon itu di telinganya. "Halo?"

Sebuah suara pun muncul dengan cepat. "Ya ampun, Evelyn!! Kenapa kamu diam saja?! Aku mendengar kabar tentangmu dari seorang perawat. Katanya, kamu sedang di rumah sakit! Kenapa kamu sama sekali tidak menghubungi pihak kantor?! Kamu tidak tahu betapa paniknya pihak perusahaan saat kamu tidak ada? Pekerjaan kami keteteran tanpa kamu, Evelyn!!!"

Sosok Jennifer yang mendengar cerocosan dari Fiona. Dia bahkan tidak tahu Fiona ini siapa. Kenapa Fiona menceramahinya dengan segala macam perkataan yang bahkan tidak dimengerti olehnya?

Lagipula, benda apa ini? Kenapa benda ini bisa berbunyi nyaring?

Karena Jennifer yang sangat pusjng mendengarkan semua hal tersebut, dia mendadak merasa tidak nyaman. Kepalanya pening, berat, dan juga berputar-putar.

Sampai akhirnya... Gadis itu pun limbung. Dia pun terjatuh.

BRUK!!

"NONA!!" Seorang lelaki yang semula mengumpat kepada Jennifer pun sigap menolong.

Sementara itu, ponsel gadis ini terus berbunyi.

"EVELYN!"

"EVELYN!!"

"EVELYNNN!!! APAKAH KAMU BAIK-BAIK SAJA??!"

* * *

Kerajaan Atlanta, pada malam hari.

Kalian tahu, bagaimana rasanya hidup dan tinggal di tubuh orang lain? Tidak, bukan?

Tidak, tidak, biar Evelyn ubah pertanyaannya. Pernah tidak, kalian bermimpi untuk hidup menjadi orang lain? Pasti pernah, kan?

Terkadang, seseorang itu bermimpi hidup menjadi orang lain sangatlah 'enak'. Apalagi, menjadi hidup orang kaya yang dalam kehidupannya 'serba ada'. Mereka memiliki harta yang bergelimpangan, kecantikan, dan juga keluarga yang mendukung.

Akan tetapi, apakah 'dia' benar-benar bahagia? Apakah kita mengetahui masalahnya? Tidak, bukan?

Itulah yang dirasakan oleh Evelyn. Semula, dia mengira hidup menjadi Ratu Jennifer di dunia yang antah berantah ini sangatlah menyenangkan.

Dia tidak perlu bekerja. Tidak perlu diintimidasi oleh teman-temannya, serta juga tidak perlu lelah mengejar dunia.

Untuk itulah, kehidupan ini sangatlah menyenangkan.

Namun, bagaimana ketika Evelyn menjalaninya? Hidup menjadi Ratu Jennifer sama sekali tak menyenangkan!!

Bahkan di sini, Evelyn yang berperan menjadi Ratu Jennifer saja merasa berat. Lebih baik menjadi dirinya sendiri! Sungguh!

Di malam itu, dia pun memandang ke arah Raja Archer yang masuk ke dalam kamarnya. Raja Archer dengan ketampanan ala negara Korea itu memandangnya. "Bagaimana kondisimu?"

Evelyn hanya meringis. "Aku masih merasa kurang baik."

Raja Archer pun mendekat kepadanya. Lelaki itu pun duduk di tepi ranjangnya. Memeriksa kening Evelyn. "Panasmu sudah mereda. Apa yang kamu rasakan?"

"Buruk. Aku benci dengan Penyihir mengerikan itu."

"Hanya dia yang mengetahui penyakitmu."

Evelyn menggelengkan kepala. "Lebih baik aku terus menerus terluka, dibandingkan aku harus menghadapinya."

"Kenapa? Apakah seburuk itu?"

"Ya. Dia menyakitiku!"

"Dia sedang memeriksamu, Jennifer!"

"Memeriksa apanya? Apakah melakukan sebuah tindak kekerasan adalah memeriksaku?!"

"JENNIFER!"

"Apa?! Raja mau membelanya?! Yang istri Raja itu siapa? Aku atau dia?!" tanya Evelyn dengan nada tinggi. Bahkan, napasnya pun terengah-engah. Saking kesalnya.

Di saat itulah, Raja Archer meringis masam. "Kamu memang berubah. Kamu bukanlah dirimu. Aku kehilangan Jennifer yang dulu."

JBRAK.

Raja Archer meninggalkan Evelyn di tempat tidurnya. Di antara sepi. Di antara gelapnya malam. Dan di antara rasa sakit yang membekas jelas.

Dia terluka.

* * *