Di pesawat ke Surabaya, Natalie menatap ponselnya dengan linglung.
Dia tahu bahwa untuk menyelamatkan Silvi, dia harus mengambil risiko.
Dari kecil hingga dewasa, dia berutang terlalu banyak padanya. Mungkin hidupnya tidak sepadan.
Namun, di hadapan orang pintar seperti Naven, apa yang bisa dia lakukan sangatlah terbatas.
Kepalanya bersandar di bantal dan pikirannya seperti lumpur.
Saat pesawat semakin dekat dan dekat ke Surabaya, jantungnya berdebar tiada henti-hentinya.
Dia tahu bahwa dia adalah inti dari semuanya. Jika dia gagal, Harry dan lebih dari selusin saudara bajak laut akan ditangkap, dan Troy juga akan menghadapi deportasi.
Tampaknya Sisca juga akan terlibat.
Dia memejamkan mata dan mengingat percakapannya dengan Sisca di pesawat hari itu.
"Tahanan yang begitu penting, jika aku membantumu, aku harus mengambil risiko besar!"
"Baiklah, mari kita langsung ke intinya. Apa yang kamu inginkan dariku?"