"Tuan Anthony, maukah saudara menikah dengan Nona Natalie dan menerimanya sebagai istri Anda? Apakah Anda bersedia tetap mencintainya dengan setia seumur hidup baik dalam suka maupun duka?"
"Ya, saya bersedia!" Anthony tersenyum dan menatap Natalie dengan mata panjang.
Pada saat ini, dia sudah menunggu terlalu lama.
"Nona Natalie, maukah saudari menikah dengan Tuan Anthony dan menerimanya sebagai suami Anda? Apakah Anda bersedia tetap mencintainya dengan setia seumur hidup baik dalam suka maupun duka?"
"Ya, saya bersedia!" Natalie menjawab tanpa rasa malu.
Karakter ceria ini mengundang banyak tawa di kursi tamu.
Romo itu tersenyum. "Baiklah, dalam nama Bapa, Putra dan Roh Kudus, saya menyatakan bahwa kedua mempelai telah menikah. Sekarang, mempelai pria dapat mencium mempelai wanita!"
Anthony memegang wajah Natalie di tangannya dan siap untuk mencium.
Tiba-tiba tawa dingin datang.