Di ruang pertemuan Gratia, sebuah pertemuan berlangsung dengan gugup.
Sosok Anthony yang tampan dan arogan berada di posisi utama. Dia menatap sedikit dan sepertinya mendengarkan ringkasan laporan seorang eksekutif di atas panggung.
Satu tangan memainkan pena emas di tangannya, sementara tangan lainnya seolah tidak sengaja menggenggam tangan Natalie di bawah meja.
Karena meja tertutup, orang-orang di bawah panggung tidak bisa melihatnya.
Di depan begitu banyak orang, Natalie tidak berani menyerang. Dia hanya bisa duduk dengan patuh dan membiarkannya memainkan tangan kecilnya itu selama lebih dari satu jam.
Bajingan ini tidak hanya menganiaya jarinya satu per satu, tetapi juga melakukan segala macam hal.
Dia sudah tidak tahan!!
Akhirnya rapat pun selesai.
Anthony memberikan beberapa masukan dan teguran, dan kemudian pertemuan itu berakhir.
Setelah memasuki kantor presiden, Anthony tiba-tiba berbalik dan menatapnya dengan santai.