Chereads / Mang udin / Chapter 4 - Pidato Sang Senior

Chapter 4 - Pidato Sang Senior

3 Pisces 1899

hari itu sangat cerah, suara angin terdengar pelan namun jelas. sosok pemuda terlihat sedang terbaring dalam tidurnya

Seifer membuka matanya perlahan, kini ia bangkit lalu duduk di kasur sambil meratapi nasibnya yang kini sedang berada di Dorm Espoir

Dorm terlemah Akademi Aeros

letaknya jauh dari kastil, sekitar 5 KM menuju kastil dan berada dikawasan dekat hutan pinus

untuk sekedar informasi, Akademi Aeros adalah sebuah sekolah Knightmage yang letaknya berada di pulau terpencil  berukuran sekitar 1500km² dan berada dalam wilayah benua Crystalia

dahulu kala pulau ini tidak berpenghuni, hingga akhirnya sang pendiri pertama Akademi ini menemukan sebuah ide untuk menciptakan akademi khusus pasukan Knightmage yang letaknya berada terpisah dari benua utama.

Knightmage sendiri adalah sebutan dari Ksatria yang bisa menggunakan ilmu sihir, mereka adalah sekumpulan orang berbakat yang bakatnya bisa dimanfaatkan untuk kepentingan berperang, menjadi bodyguard atau hanya sebatas pelayan setia para bangsawan

Banyak para bangsawan yang merekrut para Knightmage lulusan Aeros untuk dijadikan Pasukan mereka, dan bayarannya pun bermacam-macam tergantung dari seberapa hebat Knightmage itu

Seifer masih terlihat termenung dan bertanya-tanya kenapa orang yang menurutnya sangat jenius ini bisa bisanya masuk Dorm Espoir

"anak baru cepat keluar !!"masih  dalam lamunan, Seifer tiba-tiba mendengar suara lantang seniornya di luar gedung cukup besar mirip kos-kosan bertingkat yang berjumlah kurang lebih 100 kamar sangat cukup untuk menampung 3 angkatan

Seifer bergegas menuruni tangga Dorm tersebut menuju lapangan yang terletak di tengah-tengah gedung Dorm yang berbentuk huruf U tersebut

ia tidak takut, hanya malas kalo terkena omelan tidak penting seniornya yang pasti lemah

kini Seifer berbaris bersama teman seangkatan yang berjumlah 30 orang

dihadapan Seifer terlihat Kadet-kadet senior yang nampak sok jago menatap bengis juniornya

ada yang berpose melipat tangan dengan tatapan sombong, ada yang berpose jongkok sambil menghisap rokok layaknya jagoan ada pula yang sok  seperti paling jago dengan terus menatap juniornya satu persatu sambil melotot sadis

para junior nampak ketakutan berkeringat dingin takut hal buruk terjadi kepada mereka

"pecundang dengarkan kami !!!" teriak salah satu senior Dorm Espoir berkepala botak, semua langsung mengambil sikap tegap sempurna kecuali Seifer yang dari tadi berdiri dengan lesu malas menghadapi sikap arogan seniornya

"kami ini senior kalian, bos kalian dan tuhan kalian.

jadi jangan pernah ada yang membantah perintah kami

PAHAM !!!!"

"SIAP PAHAM KAKAK SENIOR !!!" Teriak para junior seraya ketakutan

senior Espoir mengangguk dengan bangga sambil melototi satu persatu anak buahnya

"kita dianggap sampah oleh mereka

para  siswa  dorm lain sialan!! tapi....

(senior botak itu  menutup matanya sambil meneteskan air mata diikuti para senior lainnya yang seperti menahan emosi hendak menangis)

kita tidak lemah !!! kita ini berbakat !!! kita ini..."

"booodooohhh" Seifer bergumam sendiri? namun suaranya cukup terdengar oleh semua orang disana

suasana menjadi sangat mengerikan dan tatapan mereka berfokus pada satu orang yaitu Seifer

"hei kau berani beraninya memotong pembicaraan Senior Zack !!" teriak salah seorang senior yang dari tadi merokok, penampilannya cukup menyeramkan, ia berambut ikal berkulit hitam, matanya hijau menyala seperti orang kuat

para junior nampak gemetaran melihat peristiwa itu

"sudah jangan marah Padanya Sion" ucap senior berkepala botak sambil menahan Sion yang hendak melabrak Seifer didepannya

"siapa namamu nak ? " tanya  Zack dengan tegas

"aku tidak perlu menjawab pertanyaan seorang pecundang" Seifer nampak dingin menjawab pertanyaan seniornya

Zack hanya tertawa mendengar ucapan juniornya itu, semua orang kaget dan bingung kenapa Zack hanya bisa tertawa seperti itu

kemudian tak lama setelah itu tawanya berhenti digantikan dengan tatapan bengis kearah Seifer

"jika aku pecundang, lalu apa bedanya denganmu yang sama-sama masuk Dorm hina ini?" pertanyaan Senior Zack berhasil membuat Seifer rapuh, ia tak menyangka senior yang dianggapnya bodoh itu cukup pintar bermain kata-kata

"CIH !! itu semua hanya karena aku kurang beruntung" sanggah Seifer  yang tak terima disamakan dengan para sampah menurutnya

Zack berjalan kearah Seifer lalu menarik kerah baju Seifer hingga tubuhnya sedikit terangkat

"dengar adik kecil, kita disini bukan lagi bayi manja

kita tidak sedang bermain ksatria ksatria-an" mendengar ucapan senior Zack, Seifer merasa tersambar aliran petir, ia merasa ada benarnya juga ucapan Zack sang senior botak

"lalu apa selanjutnya ?" tanya Seifer dengan tatapan tajam

"kutanya sekali lagi, siapa namamu Pria kecil ?"

"Seifer...Seifer Hyral" mendengar jawaban yang mantap dari Seifer, Zack tersenyum seraya melepaskan genggaman tangannya

"Dengarkan aku Hyral dan juga yang lainnya

apa kalian marah karena berada disini ? apa kalian malu disejajarkan dengan kami? apa kalian berpikir mati lebih baik ketimbang menjadi anggota Espoir ?" teriak Zack masih berpidato

"aku tau itu benar, aku pun sama pernah merasa seperti sampah tidak berguna

TAPI !!!

Dalam lubuk hatiku, aku sangat percaya bahwa setiap orang terlahir mempunyai bakat !! setiap orang berhak mengubah masa depannya kearah yang lebih baik

Espoir bukanlah Dorm lemah, kami Espoir adalah Dorm yang akan menciptakan para Knightmage terkuat dimuka bumi ini !!!!! untuk itu mari rubah dunia ini dengan kekuatan kita !!!!"

"YEAAAHHHH !!!!!" Para Junior bersorak penuh semangat, awalnya mereka merasa lemah kini merasa mendapatkan suntikan moral yang sangat dahsyat dari sang Senior

*CLAP CLAP CLAP

ditengah sorak gembira para Espoir tiba-tiba dua orang datang

yang satu berjalan sambil bertepuk tangan pelan seraya tersenyum mengejek

yang satu lagi terlihat berjalan biasa berekspresi dingin

sosok pemuda yang bertepuk tangan itu memiliki rambut Silver diikat berkulit putih dan memiliki iris mata berwarna hitam, ia mengenakan pakaian seragam kemeja berwarna hitam bergaris merah dan terdapat simbol berbentuk pedang hitam di bagian kerah bajunya

sementara sosok pria yang satunya lagi adalah siswa baru yang satu-satunya masuk Dorm Blacksword ditahun ajaran sekarang, dia adalah Felix

semua mata tertuju pada dua orang yang sedang berjalan santai kearah mereka, Seifer menyipitkan matanya memperhatikan sosok dua pemuda misterius yang tiba-tiba ada ditempat itu

"pidato yang sangat bagus, aku sampai hampir menangis" ejek pemuda berambut Silver itu seraya memperagakan tangan sedang mengusap air mata, suaranya terdengar feminim untuk ukuran seorang pria

"siswa BlackSword mau apa kalian kemari?" tanya Sion dan Zack bersamaan, keringat dingin mulai keluar dari tubuh mereka

"kami hanya datang berkunjung melihat-lihat

benarkan itu Felix ?" tanya pemuda berambut Silver kearah Felix sambil tersenyum licik, Felix hanya mengangguk pelan.

para senior Espoir nampak tidak senang, mereka terlihat bersiaga seperti hendak memukuli dua orang berbeda dorm  didepannya itu, namun tidak ada yang berani memulai, tiba-tiba Seifer berjalan kearah dua BlackSword dengan santai

"hei kau, apakah kau satu-satunya yang diterima masuk dorm Blacksword ?" tanya Seifer sambil menatap tajam Felix

"jika iya lalu kenapa ?" Felix nampak dingin, sorot matanya yang berwarna Kuning keemasan nampak bersinar

"aku menantang mu berduel satu lawan satu!!" Seifer menunjuk wajah Felix dengan berani, membuat para senior dan teman seangkatannya merinding dengan keberanian Seifer

"aku menolak" jawab Felix singkat

"kau takut ?" ejek Seifer

"ya aku takut membunuhmu" seketika aura  mencekam berwarna hitam keluar dari tubuh Felix membuat semua orang disekitar  dorm tersebut merasa merinding

Seifer yang merasakan aura yang mencekam sedekat itu sedikit berkeringat dan hampir berlutut dibuatnya

aura macam apa ini, merasakannya saja sudah cukup untuk  mengetahui jauhnya perbedaan kekuatan kami berdua

'hei hei hei, sudah lah jangan bertengkar seperti itu" Blacksword berambut Silver terlihat berusaha  berpura-pura menengahi, ia nampak kalem meskipun Felix sedang melepaskan Aura hitamnya.

"maafkan aku senior Ren" Felix menghilangkan aura hitamnya, Ren hanya mengangguk puas

"sudah kubilang kami berdua hanya sedang berjalan-jalan disekitar tempat ini,

tanpa sengaja kami melihat kalian yang sedang berkumpul dan mendengar pidato pemimpin kalian

aku jadi sangat bersemangat melihat para Espoir bersemangat di Semester Awal ini" Ren kembali bertepuk tangan seraya tersenyum licik

"Ren Vermilion pasti bukan itu saja kan tujuanmu kemari?" tanya Zack sinis menatap Ren yang masih berusaha tersenyum palsu kearah para Espoir

"hmm baiklah aku akan jujur pada kalian

bisa dikatakan kami sedang mencari seseorang" jawab Ren yang kini ekspresi wajahnya berubah menjadi sangat serius memperhatikan satu persatu siswa baru Espoir

seseorang ? siapa yang Ren maksud ?

"seharusnya ia berada di Dorm kami BlackSword, namun saat tahap seleksi ada satu siswa yang berbohong pada kepala sekolah Orlandu"

Mustahil, tidak ada yan bisa berbohong ataupun menyembunyikan kebenaran saat Orlandu menyeleksi menggunakan sihir 'Scan'

Ren pasti sedang bercanda

tiba-tiba Ren menunjuk kearah salah satu siswa baru yang dari tadi diam seolah-olah menyamar sebagai siswa lemah

"Michie Princenton, kami harus membawamu kembali pada BlackSword"

sosok Gadis cantik berambut  panjang berwarna Scarlett bergelombang  memiliki kulit yang begitu putih dan matanya berwarna hijau zamrud nampak terkejut ketika Ren menunjuknya

"sekarang pilihlah, mati atau kembali pada kami"