CUP
Kedua mata Bella membola seketika saat merasakan ada benda kenyal yang mendarat tepat di pipinya dengan sangat terasa. Bukan hanya sekali, pipi yang satunya pun juga tak kalah mendapatkan jatah dari pemilik benda itu.
Wajahnya yang mulai merah merona merasa malu atas apa yang Radit lakukan kepadanya. Menyentuh perlahan permukaan pipi yang terasa panas. Bella mengumpati dirinya sendiri dalam batinnya.
"Bibir kamu iri enggak? Atau mau minta jatah juga?" celetuk Radit menggoda Bella. Dengan tubuh Bella yang masih menegang. Menormalkan detakan jantung yang sudah mulai tak beraturan. Bella masih mencari sinyal dalam otaknya.
"Ih, Mas Raditt!! Main nyosor aja, ih."
"Abisnya, istri aku yang satu ini tumben-tumbenan enggak kaya biasanya. Kenapa, Sayang?"