BRAAKKK
Abel membuka pintu utama kediaman Radit dengan tak santai menimbulkan dentingan pintu yang mengalihkan perhatian Radit dari jauh.
Sejak mereka berdua bertemu dengan seorang gadis yang Bella tahu namanya adalah Sinta, Abel sudah mulai hilang kendali. Bukan seperti adik iparnya yang dirinya kenal sekarang. Sangat berbeda dan lebih menyeramkan.
Percekcokan antara Abel dan Sinta sempat membuat beberapa pasang mata menyorot mereka dengan tatapan heran. Tak mengerti dengan masalah yang timbul. Bella lah yang kebingungan menenangkan Abel tadi.
"Abel, sudah. Jangan marah-marah terus," peringat Bella lembut sambil terus mengelus-elus punggung adiknya.
"Enggak bisa, Kak! Abel enggak suka sama tuh, orang! Berani-beraninya dia muncul di hadapan Abel secara sengaja. Nantangin Abel juga lagi! Kak Bella emangnya enggak kesel?!"