"Maaf kalo rasanya enggak seenak buatanmu. Tapi, udah aku cobain kok tadi. Enggak kalah enak sama masakanmu."
Dengan senyumnya yang sedari tadi mengembang. Terharu dengan kerja keras suaminya kali ini yang rela bangun pagi demi semangkuk bubur. Hingga telapak tangannya terluka juga. Apakah ini benar Radit suaminya?
Karena tak ingin membuat Radit menunggu lama. Terlihat jika suaminya sangat berharap hasil yang terbaik. Memindahkan bubur tersebut ke meja makan dan mulai duduk menyantap. Mencicipinya dan merasakan setiap cita rasa yang suaminya ciptakan. Ah, ternyata masakan Radit enak juga.
"Enak!" ungkap Bella senang dengan masakan suaminya. Menyodorkan mangkuknya dan mendekatkan sesendok bubur tepat di depan mulut Radit. Hendak menyuapinya agar Radit juga tahu rasa masakannya.
"Beneran?"
Bella masih kekeh untuk menyuapi Radit di sini. Menurutnya masakan suaminya tak terlalu buruk juga dan memiliki rasa yang khas.