Berada di kawasan Kota Tua Batavia ada sebuah bangunan yang sekarang dikenal dengan nama Toko Merah.
Bangunan ini memiliki sejarah kelam yang sangat panjang sejak dibangun tahun 1730 oleh Gustaaf Willem baron van Imhoff.
Berdiri di tanah seluas 2471 meter persegi, bangunan ini memiliki arsitektur yang khas bergaya Tionghoa dengan warna merah orientalnya. Jika masuk ke dalam, interiornya juga akan didominasi dengan warna merah.
Nama Toko Merah sendiri baru diberikan pada abad 19 ketika kepemilikan bangunan jatuh ke salah satu pejabat Tiongho kala itu Oey Liauw Kong. Ada yang mengatakan nama Toko Merah memang diambil dari warna bangunan hingga ukiran-ukirannya yang berwarna merah.
Namun ada juga yang mengatakan bahwa nama tersebut diambil setelah peristiwa Geger Pecinan yang saat itu banyak memakan korban orang Tionghoa. Mayat-mayat mereka bergelimpangan di Kali Besar hingga permukaan air berubah menjadi merah pekat.