tak berselang lama, seorang wanita tua menggandeng tangan seorang lelaki yg menutupi kepalanya dengan kain sorban melangkah keluar, bola matanya putih seperti tunanetra, tangannya ringkih menggenggam tongkat kayu, mereka duduk memandang Samsul dengan sorot mata dingin.
"jenengan cari siapa?" kata si wanita tua lebih dulu, Samsul terpaku memandang si lelaki yg menatap kosong tembok di hadapannya, Samsul tersadar oleh pertanyaan itu lalu mulai menceritakan semua, mulai dari kematian orang tuanya hingga kedatangan pak de, wanita itu mendengarkan-
dengan seksama, sebelum Samsul menyebut nama bu de dan sesuatu terjadi pada si lelaki tua, ia mengangkat kepalanya lalu menoleh pelan sekali menatap Samsul seolah-olah dia bisa melihat dirinya. "bu de sing mok sebut iku anakku nduk" (nama yg kamu sebut adalah nama anakku)