Usai acara makan siang, panitia mengumumkan tugas MOS di hari ke tiga, termasuk informasi tambahan untuk membawa pakain ganti. Kelas pun dibubarkan.
Alghifari Fauzi dan Mario Simora keluar kelas paling dahulu. Hal ini membuat Zahra McKenzie ingin buru-buru keluar kelas dan mengejar Alghifari Fauzi. Hal ini tentu saja tidaklah mudah, David Long, pengawal pribadi Zahra McKenzie tentu saja otomatis mengikuti nona mudanya ke mana pun ia melangkah. Hal, yang membuat Zahra McKenzie jengkel, namun ia tidak bisa berbuat apa-apa. David Long adalah pengawal yang setia, dan sejauh ini yang paling lama bertahan di belakang nona mudanya, untuk mengawasi dan melindunginya. Zahra McKenzie belum mendapatkan cara bagaimana menyingkirkan pengawalnya itu, alias membuatnya dipecat dari pekerjaannya.
David Long sangat setia terhadap nona mudanya, dan juga tentu saja tuan besarnya. Segala gerak-gerik Zahra McKenzie selalu dilaporkan begitu detail kepada Dahlan McKenzie, tentu saja kecuali soal penculikan yang menimpa nona mudanya beberapa waktu lalu. Atas perintah Wilhelmina Gie. Selain itu, Dahlan McKenzie selalu mendapat laporan lengkap.
"Kak Alghifari, tunggu, Kak!" Zahra McKenzie setengah berlari menyusul Alghifari Fauzi. Yang dipanggil, tentu saja menghentikan langkahnya dan menoleh–diikuti oleh Mario Simora.
Zahra McKenzie berani bertatap muka dengan Alghifari Fauzi, meski tingginya tidak seberapanya Alghifari Fauzi. Hanya sekitar pertengahan dada Alghifari Fauzi. Sehingga saat jarak antara Zahra McKenzie dengannya semakin berkurang, Zahra McKenzie harus mendongak demi untuk bisa melihat mata Alghifari Fauzi.
Zahra McKenzie tentu saja ingat, bahwa ia harus menatap lawan bicaranya ketika berhadapan langsung dengan Alghifari Fauzi, jika tidak ingin terkena masalah.
"Ada apa?" tanya Alghifari Fauzi. Pandangannya sekilas tertuju pada sosok pria bertubuh besar dan berotot yang berdiri sekitar lima meter di belakang Zahra McKenzie.
"Bisa kita bicara berdua saja, Kak?" Zahra McKenzie melirik Mario Simora, yang berdiri tepat di sebelah Alghifari Fauzi, dengan tatapan penuh rasa ingin tahu.
"Yo, lo, duluan aja. Gue ada urusan." Alghifari Fauzi mengusir halus Mario Simora agar menyingkir. Hal ini, tentu saja tidak mendapat penolakan. Mario Simora pergi meninggalkan mereka bertiga.
Alghifari Fauzi mengisyaratkan melalui matanya, yang tertuju pada David Long. Seolah berkata, 'Bagaimana dengan pengawalmu.'
Seolah bisa membaca pikiran Alghifari, Zahra McKenzie lantas berkata dengan nada sedikit keras dan memerintah. "Tuan David, tolong menjauh. Aku ada urusan dengan pacarku."
Alghifari Fauzi mengangkat kedua alisnya. Apa tidak salah dengar? Perempuan ini berkata apa? Pikirannya seketika berkelana.
"Tapi, Nona ...." David Long terlihat tampak keberatan, diusir oleh nona mudanya.
"Tidak akan terjadi apa-apa padaku. Percayalah, Tuan David. Pacarku dan aku membutuhkan privasi. Menjauhlah hingga kau tidak bisa mendengarku, namun masih bisa melihatku. Maka Tuan David masih bisa bekerja untukku." Zahra McKenzie memberi perintah yang mau tidak mau harus dituruti David Long. Ia pun menjauh, sesuai perintah nona mudanya. Mengawasi dari jauh, tanpa bisa mendengar suara Zahra McKenzie.
Setelah memastikan posisi David Long berada jauh dari jangkauannya, barulah Zahra McKenzie berbicara dengan suara rendah. "Kakak, jadikan aku pacarmu."
Alghifari Fauzi kembali mengangkat kedua alisnya. Perempuan ini ternyata selain suka seenaknya, ternyata juga plin-plan, meski ia cerdas dan begitu enerjik.
"Bukankah kemarin kau sudah menolakku?" Alghifari Fauzi tentu saja tidak lupa. Akan tetapi, perempuan ini apakah mendadak lupa ingatan?
"Aku tarik kembali jawabanku kemarin." Zahra McKenzie, ketika mengucapkan ini terlihat sangat serius.
Dasar perempuan plin-plan! Batin Alghifari Fauzi.
"Keuntungan apa yang aku dapat jika aku menjadi pacarmu?" tanya Alghifari Fauzi datar. Padahal di dalam hatinya ia merasa senang. Ternyata bukan dirinya yang mengemis untuk menjadikan gadis di hadapannya menjadi pacarnya.
Zahra McKenzie terlihat berpikir sejenak. "Apa pun. Asal tidak melewati batas dan norma."
"Hanya itu?" Alghifari Fauzi sok jual mahal!
"Kakak ingin keuntungan yang bagaimana? Katakan saja."
Alghifari Fauzi tidak langsung menjawab. Ia tampak berpikir. "Aku belum memutuskan. Nanti aku beritahukan."
"Baik. Deal?" Zahra McKenzie menyodorkan tangannya, mengajak Alghifari Fauzi berjabatan tangan.
"Oke. Deal!" Alghifari Fauzi menjabat tangan Zahra McKenzie.
"Kita sepakat, resmi hari ini menjadi sepasang kekasih." Zahra McKenzie langsung menegaskan dan meresmikan hubungan mereka.
"Oke."
"Dan, sebagai sepasang kekasih yang baru jadian, apakah kita akan pulang bersama?" Zahra McKenzie masih berbicara dengan suara rendah.
"Apakah bisa? Bagaimana dengan pengawalmu? Sedari tadi ia mengikutimu dan selalu mengawasi." Alghifari Fauzi menyangsikan, sampai kapan pun, ia tidak akan bisa menyingkirkan pria bertubuh besar berotot itu dari Zahra McKenzie.
Zahra McKenzie mengisyaratkan agar Alghifari Fauzi merendahkan tubuhnya sedikit, agar Zahra McKenzie bisa membisikkan sesuatu di telinganya. Zahra McKenzie mempunyai ide.
*****
.
.
Baca juga ceritaku yang lain ya:
Elegi Cinta Asha cerita Romance, kisah cinta Asha gadis tomboy dan Angga sang primadona sekolah. Kisah cinta yang manis, bikin baper dan mengandung bawang. (available Gift dan PS) RATE 21+
Alisha (Pretending) cerita Action-Romance, cinta segitiga agen intel antara Alisha, Adrian, dan Hilman. Dibumbui kisah misteri masa lalu Alisha. (available Gift dan PS). RATE 21+
Mendadak Menikah cerita Romance, kisah Alvin seorang pewaris tunggal real estate merangkap photographer juga dosen, bersama Audia mahasiswa tempat Alvin mengajar. Diselimuti kabut masa lalu. (available Gift dan PS). RATE 21+
Terpotek Cinta CEO Botak Tapi Ganteng cerita Romance, kisah Wilma gadis biasa saja dan William seorang CEO, kisah percintaan yang penuh intrik. (available Gift dan PS). RATE 21+
Annethaxia Luo Putri Negeri Salju, Fantasy-Romance. Kisah cinta dua dunia yang berbeda. Bukan cerita sejenis Snow White dengan apel beracunnya, atau Cinderella dengan sepatu kacanya, atau kisah Beauty and The Beast. Beda pokoknya. Hehe hehe. (available PS). RATE 21+
Jangan lupa, dukung cerita-cerita ini juga dengan POWER STONEnya ya. Satu power stone akan mendapatkan Fast Pass voucher untuk membuka bab terkunci gratis.
Aktifkan privilage untuk dapatkan bab lebih dahulu. Masih membutuhkan koin untuk membuka bab terkunci ya. Fast Pass hanya bisa digunakan untuk bab yang sudah keluar reguler. Ada diskon untuk pembelian privilege di atas 10 bab.
Cara mendapatkan Fast Pass:
1. Mengeluarkan POWER STONE untuk cerita ini (lambang batu permata biru).
2. Mengeluarkan ENERGY STONE untuk cerita terjemahan (lambang petir)
3. Membuka bonus iklan di aplikasi Webnovel. Level 1-4, all work. Di atas itu tergantung genre.
4. Menukar akumulasi poin waktu membaca (1000-2000 poin untuk 1 Fast Pass).
*
Cara Menaikan Level (Bisa mengeluarkan hingga 3PS dan 2 ES) dari web:
1. Undang teman instal aplikasi webnovel +5EXP.
2. Komentar di bab novel ini, +5EXP.
3. Membalas komentar di bab novel ini, +5EXP.
4. Memberi Gift pada 2 novel (Silahkan pilih 2 dari 3 novel Serenity Lee) +5EXP.
5. Review bintang 5 di novel ini, +5EXP.
6. Menonton iklan dari aplikasi Webnovel, +5EXP.