Pagi itu angin menerpa wajahnya dalam kesendirian perempuan itu tertidur dengan kepala yang tertunduk di atas meja, sebuah tangan besar mengusap rambutnya yang terjuntai ke tanah: dipandangnya begitu lamat juga saksama. Sampai pada akhirnya gadis tersebut merasa terganggu lalu menegapkan kepalanya dirasa lelah tertidur dengan kondisi kepala seperti itu membuat gadis itu menatap lurus Toska yang tengah berpura-pura belum sadar. Selepas gadis tersebut pergi sang pangeran bergegas membuka kelopak matanya kemudian mengenakan jubahnya dan kembali ke kerajaan, yang ada di pikirannya saat ini pasti keluarganya khawatir bahkan pemuda tersebut tak tau kalau Biru yang merawatnya bergantian dengan sang gadis.