Tentangmu yang akhirnya membersamaiku untuk naik ke pelaminan. Maaf, hanya ada sisa rasa sedikit saja untuk berempati pada hati yang telah berkhianat hingga sejauh ini.
°°°
Siapa yang menyangka bahwa satu minggu telah berlalu dengan begitu cepat. Dekorasi telah rapi, pelaminan terhias banyak kembang, serta harum semerbak mewangi menguar hingga sisi-sisi luar rumah.
Pagi ini telah bersiap seorang perempuan dengan kebaya putih lengkap dengan paes, sanggul, serta riasan dan pernak-pernik pelengkap lainnya. Di depan cermin, bukan senyum yang terukir di bibir merah merona. Kirana menatap dirinya dengan prihatin. Air matanya ngilu hampir menetes, tetapi pada akhirnya berhasil ditahan.
"Acaranya mulai sekitar 45 menit lagi, ya," ucap seseorang dari luar yang bertugas mengurus seluruh rangkaian acara.
Kirana mengangkat dagunya, merasakan berat di bagian kepala. Kali kedua ia mengenakannya dan berhias untuk sebuah acara bersama lelaki yang sama.