Sebagai orang tua yang memiliki seorang anak gadis, aku tidak ingin anakku kecewa apa lagi ditinggalkan setelah pertunangannya dengan calon suaminya diselenggarakan. Meskipun Midi dan Robin sudah sepakat untuk menunggu suasana hatiku mulai membaik, aku tidak yakin bahwa semua keluarga besar Robin bisa menerimanya. Kedua calon mertua Midi memang sangatlah baik, tapi aku pernah mendengar bahwa tantenya Robin punya mulut yang cukup pedas. Tak jarang Midi selalu mengeluh ketika habis bertemu dengannya.
"Ma, Mama tidak perlu khawatir. Hubunganku dan Robin baik-baik saja kok." Midi berusaha menenangkanku.
"Mama tahu, tapi Mama juga paham bahwa kalian juga harus segera kembali ke Inggris. Jadi, Mama sudah putuskan, bulan depan menikahlah!" Aku tidak mau merepotkan Midi dan menghalangi masa depannya bersama Robin, calon suaminya.
"Ma … Mama yakin? Jangan memaksakan diri. Midi juga masih ingin menemani Mama di sini."