"Hmmm ... tapi nggak enak, Van. Ini kan tempat umum. Aku nggak mau jadi pusat perhatian." Demikian bisik Lia, saat pelukan Evan menjadi semakin erat saja.
"Kamu nggak kangen?" sambil sedikit merajuk, si pemuda langsung saja memprotes.
"Hey, bukannya gitu. Tapi ... ayo dong lepas. Malu tau!" kali ini, Lia memprotes dengan tegas, lalu berusaha melepaskan diri dari pelukan Evan. Mengetahui hal itu, Evan pun lantas melonggarkan pelukan dan membiarkan Lia untuk memberi jarak di antara mereka berdua.
"Tuh, kan ... pada ngeliatin. Malu, tauk! Udah yuk, kita ke tempat Papamu sekarang," ajak Lia sembari merengek, karena ia mengetahui jika beberapa pasang mata sudah mulai menaruh minat pada dirinya dan Evan.
Melihat kepanikan yang melanda sang kekasih, Evan justru tersenyum sambil mencubit pipi Lia dengan gemas. Kemudian tanpa berkata apapun, dia menggandeng tangan si gadis lalu menuntunnya supaya mereka bisa berjalan beriringan.