BESTARI DI RUANG DIMENSI LASEM

adr_nana
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 6.3k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - BESTARI

" BESTARI MENANG MEDALI EMAS LAGI"

Begitulah tulisan yang tertera di sebuah media cetak dan media-media elektronik

Bestari wanita muda yang sangat berprestasi dalam dunia perpanahan

Semua media sedang mengeluh-eluhkan namanya, termasuk semua teman disekolahnya ketika Bestari baru sampai disekolah banyak teman menggerubunginya hanya sekadar ingin menyapa

Disekolah Bestari bagaikan selebriti yang terkenal baik guru dan orang-orang disekolah sangat mengaguminya

Ini dikarenakan ia selalu membuat harum nama sekolah dan selalu membawa pulang medali emas untuk negara dan sekolahnya

Tak hanya itu dalam pelajaran pun Bestari terbilang cukup pandai, ia tak pernah mendapatkan nilai merah di rapornya

Bukan karena ia ikut kejuaran memanah tapi nilai itu asli dari semua tugas dan ulangan sekolah yang diikuti

Bestari memang tidak suka mencampuri antara hobi dan sekolahnya, baginya antara hobi olahraga nya tak bisa dijadikan alasan untuk ia mendapat nilai bagus.

Maka dari itu Bestari selalu menyalin catatan sahabatnya yaitu Amanda tatkala ia balik dari perlombaan.

****

Cit...cit... Suara kicauan burung terdengar dihalaman rumah hingga bunyinya merasuk kedalam kamar bestari

Bestari kala putri yah itu namanya.. nama pemberian sang ibunda yang telah tiada saat harus pergi setahun setelah kelahirannya

Bestari yang masa kecil nya banyak diurusi oleh asisten rumah tangga dirumah bapak baskoro (nama ayah bestari) tumbuh menjadi anak yang kurang kasih sayang dari orang tua

Bestari termasuk anak yang pandai namun sikap sombongnya dan merasa tuan putrinya membuatnya menjadi anak yg sangat menyebalkan bagi sebagian orang

"Tok...tok...tok.. (terdengar ketukan pintu yang lembut dikamar bestari)

Namun tak ada jawaban dari empunya kamar

" Non... Non Bestari bangun non... Sudah waktunya sekolah" sahut bibi lina saat mengetuk pintu anak yg dia asuh dari kecil itu

Mendengar pintunya terketuk tak berhenti membuat Bestari sedikit kesal ia pun terbangun dengan kesalnya menuju pintu dan sesaat membuka pintu dengan masih memasang wajah kesalnya ia pun berbicara dengan bibi lina dengan ketusnya

" Apaan sih bi... Berisik banget gak liat apa aku masih tidur" ucap Bestari dengan nada ketusnya

" Maaf non...kalau bibi mengganggu tapi sudah waktunya sekolah nanti non Bestari terlambat" sahut bibi lina sambil tersenyum

Beliau tak pernah tersinggung ataupun marah dengan gaya bicara Bestari padanya... Ia sangat mengenal Bestari sejak nona kecilnya itu masih bayi, siang malam bibi lina merawatnya dengan kasih sayang dan rasa tulus maka dari itu terkadang ia terbiasa dengan nada bicara Bestari.

Di dapur bibi lina sibuk membuat sarapan untuk nona kesayangannya itu

Seperti biasa ayahnya tidak bisa ikut makan siang bersama karena harus keluar negeri pada penerbangan pertama, Bestari memang punya seorang ayah namun bagaikan tak punya seorang ayah intensitas pertemuan mereka sangatlah minim sekali

Dan Bibi lina sangat paham jika nona nya itu sangat mrindukan ayahnya

" bi... Bestari berangkat yah..." teriak bestari sambil menuju pintu untuk ke garasi tempat dimana mobil yg akan dia pakai pergi kesekolah

"non.. tunggu sarapannya" balas bibi lina sembari celingukan berharap mendapati wajah nonanya itu

" gak usah bi.. keburu telat ntar" ucap bestari lagi

Saat Bestari akan menjalankan mobilnya bibi lina muncul dan mengetuk jendela kaca mobil Bestari

" ni non bibi masukin sini sarapannya yah.. non kan ada latihan panah pagi ini jangan sampai gak sarapan yah non" ucap bibi lina sembari memberikan kotak bekal makanannya

Bestari pun mengambil bekal itu dan membalas bibi lina dengan senyum kecilnya.. lalu melesatkan mobilnya menuju sekolah

Walaupun Bestari tumbuh menjadi anak pemarah, keras jepala, manja , sombong dan menyebalkan tetapi ia tidak pernah menolak makanan yang telah dibuatkan bibi yg telah mengasuh ia sejak kecil itu.

Bagi Bestari masakan bibi nya itu menjadi pengobat hatinya kala teman-temannya selalu menceritakan masakan ibu mereka sejak sd setidaknya Bestari juga bisa membawa bekal makanan kesekolahnya

Jarak sekolah dari rumah Bestari lumayan jauh, Bestari sebenarnya tak ingin membawa atau memakai mobil kesekolahnya karena ia malas mendengar ocehan  gosip untuk teman-teman sekolah yang tidak menyukainya.

Namun seperti biasa ayahnya memaksa ia membawa pilihannya antara ia tak membawa sendiri atau ia harus diantar jemput oleh sopir, Bestari pun memilih membawanya sendiri

20 menit perjalanan Bestari pun sampai disekolah, masih tampak belum terlalu ramai

"Pagi Bestari... Selamat yah atas medali emasmu.. " Sahut para murid disekolahnya sepanjang perjalanannya menuju kelas

Bestari hanya cuek dan tak membalas  setiap sapaan yang menerpanya

"Brakk" Bunyi tas Bestari yang sedikit ia lempar diatas mejanya membuat Amanda sahabatnya yg sedang tertidur terbangun karena terkejut

" Ri.. Bikin kaget aja kamu.. Orang lagi enak mimpi juga " Sahut Amanda sembari memanyunkan bibirnya tanda kesal

" Sengaja.. Biar kamu bangun, lagian masih jam segini dah molor aja" Jawab Bestari yang sengaja mengerjai sahabatnya itu

"Ngantuk ri.. Kamu gak ingat apa minta apa semalam.. Aku mesti ngerangkum catatan-catatanku supaya kamu ngerti pas nyalinnya.. Tau sendiri aku kalau nyatat gak karuan"

" Iya.. Iya dah maaf yah sahabat aku yg baik hati.. Makasih kamu selalu bantuin aku " Sahut Bestari sembari menyerahkan coklat dari luar negeri yg ia bawa untuk sahabatnya itu

Amanda yg tadinya kesal melihat coklat dari Bestari langsung berubah jadi sumringah, Bestari tahu sahabatnya ini sangat menyukai coklat

Saat Amanda sedang memakan coklatnya

Bestari pun langsung menyalin catatan-catatan pelajaran yang tak diikutinya selama ia mengikuti perlombaan

Amanda adalah sahabat Bestari sejak duduk dibangku kelas 10, pada waktu itu saat upacara mos amanda dan Bestari tidak sengaja bertabrakan, bisa kita tahu dengan sikap ketusnya Bestari mengomeli amanda, namun bukannya menghindari Bestari, amanda justru makin mendekati Bestari

Awalnya Bestari risih karena amanda terus ngikutin dia sampai akhirnya bestari manfaatin amanda sebagai pesuruhnya namun makin kesini bagi Bestari amanda adalah satu-satunya teman yg dia punya dan bisa dia percaya, Bestari adalah orang yang gak gampang percaya dengan orang lain namun entah ke amanda meski bestari sudah ketus padanya tetap saja amanda tak marah padanya, mungkin inilah yang membuat Bestari percaya pada amanda

" man.. aku ke tempat latihan panah dulu yah entar kalau Aldo kesini nyari aku bilang aja aku latihan" ucap Bestari pada amanda sahabatnya

"bilang aja sendiri noh orangnya dah nongol dipintu" balas amanda