FLashback On
Ada suatu kisah antara Ruri dan Bestari sebelum hubungan mereka dingin, terdengar jika dulu mereka adalah teman yang sangat akrab jauh sebelum Bestari bertemu dengan Amanda,
Mereka berteman sedari mereka menginjak bangku kelas 1 smp,
Saat itu Bestari sangat pendiam dikelas dan tak ada yang mendekat padanya, bisa dibilang Bestari sengaja mejauhkan diri dari teman-temannya
Karena sikap cueknya itu tak ada yang berani mendekat pada Bestari, Ruri lah yg memberanikan diri mendekat pada Bestari
Awalnya Bestari hanya sedikit sekali kata yang terucap dari bibir mungilnya
Hal ini membuat Ruri mencari topik pembicaraan lebih banyak agar Bestari mau terus mengobrol padanya
Dari ruri mengajak makan bareng sampai Ruri harus sengaja berpura-pura meminjam pulpen, pensil dll agar tetap berbicara pada Bestari
"Hmm agak susah yah ngedeketin Bestari" keluh Ruri sembari menghela nafas lelahnya
Disinilah ruri sedang merenung dikebun belakang sekolah memikirkan cara bagaimana agar Bestari mau berteman dengannya, dan kenapa Bestari selalu berusaha menjauh dari teman-teman sekelasnya termasuk pada Ruri
"Eh ada Ruri... Sendirian kamu ri? Gak lagi sama miss sombong itu "
Teguran itu seketika membuat Ruri menoleh
Ternyata Lia si ketua kelas yang sedang menegurnya
Lia tak hanya sendiri ada beberapa teman lain yang selalu mengikuti lia sedang bersamanya
"Eh ada ketua kelas, gak aku lagi berpikir aja kok" ucap Ruri membalas pertanyaan Lia tadi
"Ri.. kamu itu udah di cuekin ama bestari masih aja baik ama dia... Udah lah ri.. kita semua malah kasihan sama kamu karena kamu gak pernah dianggap sama tuh anak" sang ketua kelas lia mencoba menasihati Ruri
"Iya ruri... Kita semua gak suka temen sebaik kamu digitukan ama anak itu, udahlah ri.. sekarang gak usah deketin dia lagi biarin saja dia sendirian lagian itu maunya kan" tambah Maria teman sekelas Ruri
"Iya ri.. kita semua gak suka liat kamu digituin apalagi kamu sampai sedih" teman-teman yg lain menimpali hampir bersamaan
"Temen-temen aku gak apa-apa, kalau aku juga ngejauhin Bestari dia bener-bener gak akan punya teman, dan merasa dikucilkan" ucap Ruri berusaha menenangkan teman-temannya
" Tapi kan ri.. bukan kita yg ngejauhin dia, kita juga gak ngucilin dia, dia sendiri yg ngejauh dari kita liat aja diantara teman-teman kita udah berusaha ngedekatin dia malah ada yang dikata-katain sama dia" protes lia memtong ucapan Ruri tentang pengucilan dalam kelas mereka
" Iya aku tau kalian gak pernah niat mau ngucilin Bestari, maka dari itu, aku berusaha agar bestari bisa menerima aku dan kita, mungkin dia punya masalah sehingga susah percaya dengan orang lain termasuk kita"
"Yaudah deh kalau kau tetap bersikeras ri... Kita sih cuma khawatirin kamu sebagai sahabat tapi kalau kamu tetap milih bestari yah gak apa-apa, tapi tanggung sendiri resikonya" kali ini maria membalas ucapan Ruri dengan sedikit sinis, maria gak habis pikir sahabatnya itu malah lebih memilih memikirkan Bestari ketimbamg dengerin kata-katanya
" Yaudah temen-temen kita kan juga tau kalau Ruri itu baik banget dan gak tegaan jadi biar ini jadi urusannya Ruri aja, Ruri kalau butuh bantuan bilang sama aku yah, aku dan teman-teman pasti nolongin kamu" lia mencoba mencairkan suasana yang sedikit memanas akibat perkataan maria tadi
Lalu lia dan teman-teman yang lain pun pergi dari tempat dimana ruri sedang duduk , kini kembali Ruri terdiam merenu g dibawah sinar matahari yang sinarnya sedikit tersembunyi dibalik awan mengintip malu-malu
Seperti halnya Bestari yang sedari tadi ternyata mengintip malu dan mendengar ocehan-ocehan temannya perihal dirinya
Terkadang Bestari juga berpikir apa dia terlalu keras memprotect dirinya sendiri, apa tindakannya benar udah menjauh dari teman-temannya
Kali ini hanya Ruri yg bertahan dengan sikap dingin dan acuh tak acuh nya
Padahal Ruri terkenal sangat baik dikelas dia selalu menolong teman-teman dikelas, mungkin Bestari bukan gak mau berteman dia hanya gengsi untuk menegur Ruri, namun akhir-akhir ini dia berpikir bagaimana jika Ruri lelah sama sikapnya dia dan memutuskan menjauhinya
Dia akan benar-benar terkucilkan seperti kata teman-temannya tadi
Uh... Sungguh membuat pikiran Bestari menjadi Dilema
"Ruri..." Tak terasa panggilan itu terlontar dari mulut Bestari
Ruri yang mendengar panggilan itupun sontak terkejut dan menolah, tak jauh dari tempat ia duduk ia melihat Bestari sedang berjalan menuju dirinya
"Ruri aku minta maaf jika sikap ku selama ini terlalu dingin ke kamu, dan cuek, aku gak bermaksud begitu ruri, aku... Hanya malu dan bingung bagaimana cara merespon orang lain" ucap Bestari pada ruri yang sekarang berada di hadapannya
"Bestari... Gak apa-apa pelan-pelan kamu pasti bisa bersosialisasi aku akan bantuin kamu terus supaya bisa dekat ama teman-teman yang lain" ruri yang sangking senangnya terlihat rona tawa riang di mimik wajahnya dia juga tak menyangka ternyata alasan Bestari cuek adalah karena dia malu
" Ruri... Terimakasih karena sudah membela aku di depan teman-teman tadi, mungkin apa yang dibilang teman-teman tadi itu benar aku sombong"
" Gak bestari... Mereka hanya belum mengerti kamu, sama seperti kmu yang belum mengerti mereka jadi aku akan berusaha bantu kamu agar kamu bisa mengurangi rasa malu mu itu"
"Terimakasih Ruri... Ini aku bawa bekal kita makan bersama yuk, sebagai perayaan pertemanan kita juga" sembari menunjukkan kotak bekalnya
Ruri pun mengangguk setuju, lalu siang itu mereka makan bekal bersama selang lima belas menit bel tanda jam istrahat berakhir berbunyi segera Ruri dan Bestari
Berjalan bersama kembali ke kelas, melihat kebersamaan Bestari dan Ruri membuat teman-teman dikelas sedikit terkejut, ada yang berbisik-bisik, ada juga yang langsung mendatangi Ruri yah siapa lagi kalau bukan sang ketua kelas
"Ruri ternyata gak sia-sia kamu berusaha menjadikan Bestari teman kita, kalau begini aku tidak perlu khawatir lagi soal pengucilan dan lain-lain tidak ada pengucilan di kelas ini lagi" ucap Lia yang merasa senang dikelas nya tidak ada lagi yang saling mengacuhkan
" Ketua kelas dan teman-teman yang lain aku minta maaf jika sikap ku membuat kalian salah paham, aku gak berniat jahat, tapi aku hanya tidak terbiasa" perkataan Bestari terdengar sedikit bergetar saat mencoba berbicara pertama kali dikelasnya
Melihat temannya itu Ruri pun menepuk-,nepuk pelan punggung Bestari mencoba membuat Bestari kuat dan mencairkan suasana
Teman-teman yang lain pun menyambut hangat ucapan Bestari dan mulai membuang pikiran negatif mereka ke Bestari
"Bestari maafin aku yah harus nya sebagai ketua kelas ini tanggung jawabku mempersatukan teman-teman semua, tapi aku malah semat berpikiran negatif padamu, maafkan aku yah " lia melanjutkan ucapannya, lia memang cocok dipilih menjadi seorang ketua kelas karena dia berwibawa dan berani meminta maaf
" Tidak apa-apa ketua kelas ini hanya kesalahpahaman saja" balas Bestari nada bicara nya kali ini sudah normal tak bergetar seperti tadi
" Kalau kamu butuh bantuan jangan sungkan untuk bilang aku yah, atau ruri atau teman-teman yang lain okay"
Bestari hanya tersenyum dan mengangguk membalas ucapan lia
Lalu mereka pun semua duduk menanti ibu catrine masuk untuk mengajar pelajaran matematika
Disisi lain ada satu orang yang terlihat tidak begitu senang dengan kedekatan Bestari dan Ruri,
Tampak sekali di wajahnya kekesalan dan mengepalkan tangannya
Ia siapa lagi kalau bukan Maria,
Maria merasa Bestari telah mencuri sahabatnya Ruri darinya dan Maria tak suka itu, sebenarnya alasan utamanya karena memang Maria sejak awal tak suka pada Bestari entah mengapa ia gak suka dengan hadirnya Bestari di kelas ini.