Setelah berucap, Lio fokus ke Lyra. "Silahkan masuk, Ly."
Lyra mengangguk. Sambutan cukup baik. Lyra tak henti-henti bersyukur. Eksistensi Lyra disambut baik. Lyra mensyukuri hal tersebut.
"Oke, terima kasih."
Lyra membawa Gin masuk. Untuk pertemuan pertama Lyra disambut cukup baik. Berpapasan dengan Lio, Lyra sempat berbisik. "Yup, kau istri Martin."
Tubuh Lio menegang. Lyra yang saat itu berbanding 180° dari yang dulu. Memancarkan aura dark kental.
Lio tak pernah lepas penglihatan ke Lyra. Punggung Lyra dan anak kecil perempuan selalu Lio lihat. Anak kecil itu berbalik menatap Lio. Senyumnya, senyum miring!
Lio kaget. Ia tak tahu harus merespon. Anak kecil, ya Tuhan, anak seperti itu benar-benar menakutkan. Lebih buruk dari yang Lio duga.
Tanpa sadar Lio mengusap dada pelan.
"Ya Tuhan, jangan sampai Lyra mengadopsi anak psikopat. Anak itu harus aku jauhkan dari anakku."
Lio menutup mata takut.
"Mom, siapa Auntie tadi?"
Fokus Lio teralih. Ia tatap lurus Safir.