Chapter 47 - 47.

"… dan disini adalah tempat aku biasa berlatih pedang. Sekarang mungkin aku sudah lebih pandai dari pada Parlo! Walau memang dia yang paling payah, hahaha."

"Anne, Hera! Aku akan membicarakan mengenai kejadian kemarin kepada ayah. Apa kalian ingat penampilan orang itu?"

Rein tidak ingin membicarakan hal ini di depan semua orang, jadi ia memutuskan untuk tidak menceritakannya ketika sarapan tadi pagi. Apa lagi ketika mereka sedang bersama Pangeran Kasius, dan ketika Kak Luna berterima kasih atas hadiah Anne.

"Ah iya, kita harus segera menangkapnya! Aku tidak ingat persis, tapi sepertinya ia memiliki tinggi yang sama dengan Kak Rein, dengan rambut hitam dan kulit yang sedikit gelap juga."

"Ia juga memiliki suara yang berat dan dalam. Ia juga menggunakan aksen yang sedikit berbeda dari para bangsawan Terra. Hanya itu yang aku ingat dengan jelas."

"Sepertinya warna matanya adalah hitam. Hm, atau coklat? Aku tidak yakin."

"Baiklah. Aku akan menyampaikannya kepada ayah dan mungkin juga Kak Arthur. Mereka mungkin akan mengirimkan beberapa pengawal ketika kamu kembali, tapi tetaplah berhati-hati Anne."

"Iya, terima kasih karena kalian sangat perhatian kepadaku."

"Tentu saja Anne! Kamu adalah temanku yang berharga dan ayahku juga sudah berteman dengan ayahmu sejak dulu."

"Iya Anne. Wart juga adalah musuh dari Terra, bagaimanapun kita memang harus menangkapnya."

"APA?! Wart? Dia adalah orang dari Wart? Kamu tidak diancam atau semacamnya kan Anne? Atau kamu hampir di culik? Wah! Berarti aku memang datang di saat yang tepat kemarin!"

"Em … bukan seperti itu Hera. Dia … dia hanya …." Anne bingung bagaimana harus menjelaskannya kepada Hera.

"Oh, pokoknya kamu harus menceritakan semuanya kepadaku nanti. Tapi kenapa kamu bisa tahu Rein?"

"Hm, Anne menceritakannya kepadaku. Kita juga harus mencari tahu bagaimana ia bisa masuk ke Terra bahkan ke pesta dengan keamanan yang sangat ketat kemarin."

"Benar! Aku akui sebagai seorang Wart, ia cukup pintar. Sayang sekali kakek buyutku tidak bisa mengalahkan Wart dulu, karena sudah melakukan perjanjian damai dengan Verdant dan Crotta. Beruntung sekali mereka. Huft."

Untuk bisa melawan Wart, mereka harus melewati Verdant atau lewat laut. Tetapi Wart terkenal dengan kemampuan berlaut mereka, terlebih lagi mereka harus berlayar memutari benua bila ingin melawan Wart.

Wajar saja mereka tidak melanjutkan penyerangannya. Lagi pula Wart juga bukan wilayah yang subur dan kaya, menyerang mereka tidak akan menguntungkan.

"Haha, kita tinggal mengalahkannya sekarang. Baiklah aku tidak akan mengganggu lagi, kalian bersenang-senanglah."

Setelah mendapat info yang diperlukan, Rein segera pergi menemui ayahnya.

"Nah, Anne. Ayo ceritakan semuanya dari awal."

"Iya, sebagai pengawal pribadi nona, saya juga harus mengetahui segala yang terjadi agar bisa bertindak cepat bila hal seperti ini terulang kembali."

Hans yang biasanya hanya diam didepan umum, juga tidak terima karena Anne tidak menceritakan apapun kemarin. Demi keamanan Anne, tentu saja ia perlu tahu.

"Hati-hati di jalan Anne! Jangan lupa mengabariku bila terjadi sesuatu!"

"Hans, tolong tingkatkan keamanan di kediaman Voinn, dan jangan pernah biarkan Anne sendiri. Kamu juga bisa memberi perintah kepada mereka"

Rein menunjuk para pengawal yang disiapkan Kaisar untuk Anne.

"Iya tenang saja, yang mulia. Aku sangat malu hal ini bisa terjadi kepada nona. Saya tidak akan lengah lagi."

"Kali ini memang bukan kesalahanmu Hans. Kami harusnya lebih berhati-hati."

"Sudahlah, kita memang sedikit terlena karena sudah lama tidak terjadi apa-apa."

"Aku akan segera membicarakan hal ini kepada Kak Chris. Setelah mengetahui bahwa Kak Louis dan Verto masih hidup, pasti para bangsawan akan bersedia membantu."

"Iya, bila para bangsawan sudah setuju, Kaisar bisa langsung mengarahkan seluruh pasukan Terra."

"Walaupun tak banyak yang bisa saya janjikan sebagai balasannya …."

"Yang pasti akan lebih baik, dari pada ketika Verdant dipimpin oleh Wart."

"Perdagangan dengan Verdant saat ini benar-benar terputus. Sudah pasti Terra juga dirugikan karena hal ini."

"Jadi kita akan terus mengobrol disini? Atau kita kembali ke dalam saja?"

"Hahaha, Kak Chris dan yang lainnya pasti sudah menunggu. Sampai jumpa, Kak Rein, Hera."

"Aku akan sering berkunjung Anne!" Kata Hera sebelum kereta berangkat.

"Kamar sudah, makanan juga sudah, pakaian juga sudah. Hmm, apa lagi nanny?"

"Sudah semua nona."

"Bagaimana dengan Kent dan yang lainnya?"

"Gevdi mengatakan bahwa ia dan yang lainnya tidak akan ikut ke Terra. Mereka hanya akan mengantarkan Tuan Louis ke perbatasan dan kembali ke tempat Kent. Jadi kami mengirimkan perbekalan kepada pengawal yang menjemput di perbatasan."

"Semoga saja mereka sudah bisa kabur sebelum perbekalan itu habis. Kent pasti sudah merencanakan sesuatu. Aku sudah memberitahunya untuk mencari beberapa jalan rahasia yang ada di istana."

"Nona, mereka sudah dekat."

"Oh, nanny. Apakah kakak sudah tahu mengenai keadaan ayah, ibu, dan lainnya?"

"Kent pasti sudah memberitahunya, nona."

"Oh, iya benar juga."

"Pelan-pelan Ben! Aku akan mengangkatnya ke kursi roda." Hans yang melihat mereka kesulitan, segera berlari untuk membantu.

"Kak Louis! Apa kakak sudah sehat sekarang?"

"Terima kasih Hans. Anne, syukurlah kamu baik-baik saja. Aku sangat lega ketika bertemu dengan Kent dan mendengar semuanya."

"Kakak … ibu sudah …." Anne tidak menyangka akan begitu senang bertemu dengan keluarganya.

"Oh Anne, Aku minta maaf kamu harus mengahadapi ini semua sendiri. Aku sangat bangga padamu."

Louis menarik Anne ke dalam pelukannya. Ia tidak peduli dengan kakinya yang sakit dan bajunya yang kotor. Ia sudah sangat jarang bertemu dengan Anne, karena sibuk membantu ayahnya. Ia tidak ingat kapan terakhir kali ia memeluk Anne.

Nanny juga ikut menitikkan air mata melihat pertemuan mereka, momen ini sangat indah bagaikan sebuah lukisan.

"Aku dengar kalian masih belum menemukan Verto?"

"Iya. Kami sudah memberikan berbagai tanda, tapi masih sangat sulit menemukannya."

"Aku mengerti perasaannya. Ketika bersembunyi, aku tidak berani mengambil resiko, walau ada tanda yang jelas. Justru karena terlalu jelas, itu sangat mencurigakan. Kalau aku tidak lumpuh, mungkin aku sudah akan berpindah tempat."

"Jadi apa yang sebaiknya kulakukan kak?"

"Sudah berapa lama sejak kalian mengirim tim pencari?"

"Kami mengirimkan dua puluh orang, yang dipimpin oleh kepala pasukan Porta. Kira-kira sudah empat bulan sejak mereka berangkat. Mereka selalu kembali setiap bulan untuk beristirahat dan melaporkan pencarian mereka."

"Ah, Kak Jeremy juga pergi untuk mencari. Tapi aku tidak banyak mendengar kabar darinya. Apakah ia ada mengirimkan kabar Kak?"

"Ah, itu. Belum banyak Anne. Ia juga masih sama saja." Chris melirik Louis dengan gugup.

"Apa mereka sudah mengetahui dimana keberadaan Verto?" Louis mengangguk mengerti maksud dari Chris.

"Dari laporan terakhir mereka, sepertinya Verto ada di sekitar Verdant timur atau selatan."

"Kalau begitu ia pasti ada di barat."

"Eh? Benarkah?" Anne juga mendengar laporan mereka setiap bulan, dan ia juga mengira Verto ada di timur.

"Ia pasti sengaja membuat jejak palsu. Ia sangat pandai bersembunyi dan bisa bertahan dengan baik sejak kecil. Kita harus memberikan tanda yang memang hanya diketahui oleh keluarga kita saja."

"Ehm … seperti tentang keberadaanku?"

"Tidak, lebih seperti …. Bagaimana kalau begini saja? Kita suruh mereka menyebarkan gosip."

"Gosip?"

"Haha, ia pasti akan berlari mencari kita ketika mendengar ini."