Bagas menyalakan pematiknya, seketika asap rokok mengepul di udara. Dia tengah mencari mangsanya, anak buah Louis yang hampir saja mencelakai Rose.
Setelah hasratnya tuntas, tentu saja giliran dia memenuhi janjinya pada wanita itu. Dia bahkan memerintahkan seorang anak buahnya menggantikan diri untuk berjaga di sekitar Rose, tentu saja semua itu tidak gratis, karena diantara mereka ada perjanjian yang sudah disepakati.
Dari kejauhan matanya menangkap kedua anak buah Louis yang tengah mengendap-endap hendak pergi. Perlahan dia menghampiri kedua orang itu dan saat mereka lengah, dengan sigap Bagas menarik kedua orang itu dengan tangannya.
"Hekkkhh!" pekik mereka saat kedua tangan Bagas melingkar pada leher mereka.
Bagas segera menarik mereka masuk ke dalam mobil yang sudah disiapkan anak buahnya, lalu memasukkan mereka ke dalam mobil itu.
"Sial! Awas kau—"
Buughh!
Satu pukulan mendarat di wajah mereka. "Diam cecunguk! Cepat, ikat dan sumpal bibir mereka."
"Baik, Bos!"