Suasana kediaman Wijaya menjadi jauh lebih ceria, terutama saat kedua majikan di kediaman itu terus menyunggingkan senyum karena merasa bahagia.
Para pelayan juga turut bahagia, melihat senyum kembali terlukis di wajah Yustina yang sendu sejak kepergian Agung.
"Mas, apa tidak sebaiknya kita rencanakan bulan madu yang tertunda ini?"
"Kamu ingin bulan madu? Apa tidak masalah jika pergi dalam kondisi hamil besar seperti ini?"
"Tidak perlu jah, Mas. Cukup ke kota sebelah saja, menyewa Vila dan menikmati sejuknya udara di perkebunan teh."
Robert tidak keberatan, hanya saja dia perlu menyampaikan hal ini pada kekasihnya, Rose. Dia belum sempat mengabari Rose, dia khawatir wanita itu akan marah nantinya.
"Nanti biar Mas siapkan dulu. Hari ini, Mas harus ke kantor untuk memeriksa pekerjaan yang tertunda. Apa kamu mau ikut?" tanya Robert.
Yustina menggeleng pelan, dia terlalu lelah karena bergumul seharian sehari sebelumnya. "Aku mau istirahat saja, Mas."