Setelah beristirahat nyaris dua pekan lamanya, akhirnya Yusina hendak kembali masuk bekerja meski harus merengek pada Robert—suaminya.
Yustina melihat dirinya di atas pantulan cermin, memakai dress kerja berwarna cokelat dan bros berhiaskan mutiara air tawar yang indah, Yustina merasa puas dengan riasannya hari itu.
Perutnya yang buncit tidak mengurangi kecantikan dari Yustina, yang ada justru menambah pesonanya sebagai Ibu muda yang bersahaja.
"Cermin itu akan merasa iri jika kau terus bercermin seperti itu, Yus," celetuk Robert yang menerobos masuk kamar Yustina.
Sejak mengurus istrinya yang sakit, dia jadi terbiasa keluar masuk kamar wanita itu tanpa risi, begitu pula dengan Yustina yang merasakan hal yang sama.
Dia sudah terbiasa dengan keberadaan Robert, justru terkadang merasa kehilangan saat Robert harus pergi ke perusahaan untuk memeriksa keadaan di sana.
"Kau hanya iri."